youngster.id - Tim inventor dari Universitas Brawijaya terpilih sebagai pemenang kompetisi Bosch Young Inventors 2017. Kemenangan ini berkat temuan X-Factor, yang dapat membantu mengatasi penyebaran vaksin palsu di Indonesia.
Managing director Bosch di Indonesia Andrew Powell mengtakan, semangat di balik kegiatan Bosch Young Inventors adalah untuk menginspirasi dan mendorong talenta lokal agar terus hadir dengan solusi teknologi yang dapat memberikan dampak positif bagi Bangsa.
“Kami terkesan dengan kreativitas dan ragam ide yang bermunculan, dan kami sangat senang melihat meningkatnya antusiasme kalangan muda Indonesia terhadap teknologi dan inovasi demi kemajuan bersama. ” kata Andrew dalam keterangan resmi dari Bosch, Selasa (7/11/2017) di Jakarta.
Bosch Young Inventors pertama kali hadir pada 2016, sebagai bagian dari debut kampanye merek regional bartajuk ‘Kami mendukung sebuah perubahan’ – yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bagaimana perusahaan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setiap hari.
Di tahun ini, Bosch mendukung tiga tim inovator muda Indonesia. Pemenang kemudian ditentukan melalui kontes sosial media di Facebook. Akhirnya terpilih tim Universitas Brawijaya sebagai pemenang berdasarkan jumlah total 10,663 likes dan shares selama periode kontes.
Oktivia Ditasari, perwakilan tim penemu X-Factor menyampaikan, “Kami sangat bangga dapat menerima penghargaan ini, khususnya dari perusahaan yang unggul di bidang inovasi seperti Bosch. Kami sangat menantikan kesempatan bertemu dan belajar bersama para ahli dari Bosch di Singapura, khususnya dalam mengembangkan inovasi dan teknologi masa depan,” kata Oktivia Ditasari, perwakilan tim penemu X-Factor.
Didorong oleh kepedulian terhadap peredaran vaksin palsu di Indonesia, lima mahasiswa Universitas Brawijaya (Malang, Jawa Timur) menciptakan detektor vaksin palsu yang disebut X-Factor (Detektor Vaksin Palsu Ekstra Cepat). X-Factor dapat membantu mengurangi risiko efek samping yang mungkin terjadi disebabkan oleh penggunaan vaksin palsu.
Sebagai pemenang Bosch Young Inventors tahun ini, lima anggota tim asal Malang, Jawa Timur ini akan mengunjungi kantor pusat serta pusat penelitian dan pengembangan Bosch Asia Tenggara di Singapura untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan mereka. Kunjungan yang bertajuk “Bosch Innovation Bootcamp” ini akan diselenggarakan pada Januari 2018 mendatang.
Selain tim X-Factor, ada dua inovasi lain yang menjadi finalis Bosch Young Inventors 2017. Ada tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) menciptakan lampu alternatif yang bekerja tanpa listrik, bernama Solacan (Solar in Can). Selain membantu melestarikan sumber daya alam, inovasi ini juga mengatasi permasalahan sampah di tengah masyarakat.
Sementara di Jawa Barat, empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mengembangkan inkubator portabel, yang sangat berguna sebagai aset evakuasi bayi saat terjadi bencana alam. Dirancang dalam bentuk ransel yang mudah dibawa, inkubator ini dapat memudahkan proses evakuasi bayi dalam misi penyelamatan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post