youngster.id - Perkembangan perdangan elektronik telah memberi dampak positif pada perekonomian di Indonesia. Termasuk untuk kegiatan ekspor. Untuk meningkatkan ekspor nonmigas Kementerian Perdagangan menggandeng dua e-commerce yaitu Blibli.com dan Ralali.com.
“Perdagangan elektronik memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan ekspor. Kehadiran e-commerce ini dapat dimanfaatkan para pelaku usaha nasional untuk melakukan ekspor secara lebih mudah, cepat, dan efisien. Selain itu, juga memberikan dampak positif bagi berbagai lini bisnis terkait jasa logistik, pembiayaan, dan komunikasi; meminimalisasi biaya; serta memperluas wilayah pemasaran,” kata Marolop Nainggolan, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor dalam siaran persnya, Senin (10/9/2018).
Sebelumnya Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendak menggelar Seminar yang mengusung tema “Pemanfaatan E-Commerce dalam Meningkatkan Ekspor Nasional” dihadiri 50 pelaku usaha ekspor Indonesia di Bandung Jawa Barat.
Selama seminar, perwakilan dari Blibli.com menyampaikan beragam kemudahan dan keuntungan bertransaksi dengan menggunakan laman pemasaran. Sedangkan perwakilan dari Ralali.com memberikan paparan mengenai cara berjualan melalui niaga elektronik dan pelatihan singkat pengambilan foto. Kualitas foto produk sangat penting untuk menarik pembeli dalam membeli produk yang ditawarkan saat berbelanja daring.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, nilai transaksi melalui pemanfaatan pemasaran digital juga meningkat. Dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 143,26 juta orang atau meningkat 7,95% dibandingkan tahun 2016 yang sebanyak 132,7 juta orang. Jumlah pengguna internet pada 2017 tersebut mencakup 54,68% dari total populasi Indonesia yang berjumlah 260 juta jiwa.
Pada tahun 2014 nilai transaksi e-commerce mencapai Rp34 triliun. Nilai ini meningkat di tahun 2016 menjadi Rp260 triliun. Pada tahun 2020, nilai transaski niaga-el diprediksi mencapai Rp1.690 triliun.
STEVY WIDIA
Discussion about this post