Tip Mulai Membangun Startup

Peserta DBS UNI.CORN berfoto bersama dengan para senior manajemen Bank DBS Indonesia seusai Demo Day. (Foto: Fahrul Anwar/Youngster.id)

youngster.id - Memasuki era ekonomi digital, perusahaan rintisan (startup) banyak bermunculan di Indonesia. Ada yang bertahan dan terus berkembang, namun tidak sedikit pula yang berhenti di tengah jalan.

Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), jumlah startup digital di Indonesia saat ini mencapai 960 perusahaan. Mereka adalah para startup yang berstatus sehat, artinya punya modal untuk dijalankan, ada aktivitas dan ada produknya, meskipun sebagian belum untung.

Untuk mendukung pertumbuhan startup Bank DBS Indonesia berbagi sejumlah tip :

1. Mulai dengan Ide yang Sederhana

Mulailah bisnis dengan ide sederhana dari permasalahan yang kita temui sehari-hari. Namun, jangan terpaku oleh tren, sebab tren bisnis yang tengah berkembang pasti terdapat kompetitor yang serupa. Jadi, kita harus memiliki ide kreatif yang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga berbeda dengan startup lain.

2. Tentukan Analisa Pasar dan Target Audience

Analisa pasar dan target audience merupakan salah satu hal penting yang menentukan kesuksesan suatu bisnis. Kita harus memahami kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh bisnis lain atau hadir sebagai bisnis yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

3. Bekerja Berdasarkan Timeline

Kesuksesan sebuah bisnis tidak terlepas dari sikap kedisiplinan yang harus dijunjung tinggi oleh pelaku bisnis itu sendiri. Hal tersebut bisa dimulai dari menentukan apa saja yang harus dilakukan dan menyusun prioritas yang harus dicapai dalam periode waktu tertentu untuk mengukur perkembangan bisnis.

4. Mengikuti Kelas dan Workshop Bisnis

Menghadiri berbagai kelas dan workshop tentang startup akan membantu untuk belajar lebih dalam, serta mendapatkan inspirasi dari para pendahulu yang telah berhasil menjalankan bisnisnya.

5. Bekerja sama dengan Institusi Perbankan

Memulai suatu bisnis sejatinya memerlukan ide dan strategi yang matang. Akan tetapi suatu bisnis tidak akan berjalan dengan seimbang apabila tidak dibarengi dengan situasi finansial yang memadai. Masalah yang sering terjadi pada para penggiat startup adalah lalai membuat prediksi yang akurat dalam mengelola pengeluaran agar keuntungan meningkat. Karenanya, bekerja sama dengan institusi perbankan sebagai mitra untuk memulai bisnis baru dapat menjadi solusi agar kita dapat dengan fokus mewujudkan bisnis yang diinginkan.

Selain kelima hal tersebut, hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah startup adalah produktivitas dan efisiensi sumber daya manusia. Apabila suatu startup memiliki lima anggota tim, maka peran akuntan tidak begitu diperlukan dan dapat mempertimbangkan menggunakan accounting software.

Pilihan lainnya yaitu penggunaan co-working space yang lebih efisien secara biaya dibandingkan menyewa satu ruangan kantor dalam suatu gedung perkantoran. Selain hemat biaya, menggunakan co-working space juga bermanfaat dalam membuka kesempatan bertemu dengan pebisnis lainnya untuk memperluas jaringan.

STEVY WIDIA

Exit mobile version