youngster.id - Potensi pemasaran melalui media sosial (social media marketing) di Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi. Kombinasi antara masifnya jumlah pengguna dan lamanya durasi penggunaan media sosial telah membuatnya menjadi salah satu alat pemasaran yang paling ampuh.
Laporan dari WeAreSocial pada awal tahun 2022 mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat ke-10 negara dengan rata-rata penggunaan media sosial terlama dengan rata-rata waktu penggunaan selama 197 menit atau sekitar 3,2 jam per hari.
Founder dan CEO Sribu Ryan Gondokusumo mengatakan, Social media marketing telah menjadi hal yang umum dilakukan bagi pebisnis di Indonesia. Potensinya memang luar biasa dan diperkirakan akan terus bertumbuh di masa depan.
“Apabila dimanfaatkan dengan tepat, social media marketing tentu dapat menjadi alat yang ampuh bagi para pelaku usaha yang hendak memperkenalkan dan mempromosikan produknya,” kata Ryan dalam keterangannya, Sabtu (23/7/2022).
Menurut Ryan, banyak sekali aspek yang mempengaruhi kesuksesan upaya social media marketing, mulai dari perencanaan yang matang, pembuatan konten yang berkualitas, sampai dengan membina relasi dengan target audience. Namun demikian, terkadang pelaku usaha memiliki kendala keterbatasan dalam sumber daya yang mumpuni di bidang-bidang tersebut. Untuk itu mempekerjakan freelancer dapat menjadi solusi terbaik.
“Di Sribu, kami memiliki lebih dari seratus freelance social media marketer yang telah kami kurasi dan telah membantu ratusan klien untuk memasarkan bisnisnya melalui media sosial, terutama Instagram dan TikTok. Kami juga memiliki berbagai pilihan paket jasa social media marketing secara end-to-end, mulai dari riset, penyusunan strategi, pembuatan konten, penyusunan jadwal penerbitan konten, admin posting, dan bonus berupa budget beriklan,” ucapnya
Untuk itu dia berbagi beberapa tips Sribu mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk membuat konten video Anda menjadi viral di Instagram maupun TikTok:
- Tentukan target audience yang Anda tuju
Profil target audience yang dituju juga dapat mempengaruhi pemilihan media sosial yang hendak dipakai. TikTok memiliki audience dari kelompok usia yang lebih muda. Hampir setengah dari seluruh pengguna TikTok berusia di bawah 30 tahun dan 25% berusia di bawah 20 tahun. Apabila segmentasi pasar yang dituju adalah kelompok usia muda, maka TikTok dapat menjadi pilihan yang lebih tepat.
IG Reels memiliki segmentasi audience yang lebih beragam dengan kebanyakan pengguna berusia 25 hingga 44 tahun. Apabila Anda mengejar segmen audience yang lebih dewasa dengan daya beli yang lebih tinggi, maka IG reels dapat menjadi pilihan yang tepat.
- Buat konten yang humanis dan relevan dengan target audience Anda
Bila diamati, konten-konten viral sering kali menampilkan sisi humanis dan relevan dengan kehidupan dan problematika sehari-hari dari target audience-nya. Tentunya untuk mendukung alur cerita yang sudah menarik ini, memastikan kualitas video dan sound / musik yang bagus juga penting agar konten yang kita buat semakin menggugah antusiasme dan emosi para audience yang menonton.
- Sampaikan pesan dengan jelas dan sederhana dalam waktu singkat
Untuk dapat menjadi viral di IG Reels maupun TikTok FYP, pemilik usaha perlu memastikan agar kesan dan pesan yang hendak disampaikan dapat dipahami dalam waktu singkat. Durasi maksimum video IG Reels adalah 90 detik sedangkan TikTok 60 detik. Untuk itu, konsep konten perlu dibuat sesederhana mungkin agar dapat dimengerti dalam satu kali menonton video.
- Ciptakan konten yang membangun interaksi dan memancing reaksi audience
Salah satu aspek yang menentukan apakah sebuah video dapat menjadi viral adalah interaksi dengan pengguna. Untuk itu, adalah penting untuk membuat konten yang memancing reaksi audience, baik berupa komentar, like, maupun repost. Hal ini dapat dilakukan dengan menyertakan call to action di dalam konten video termasuk meminta audience untuk like, meninggalkan komentar, maupun membagikan postingan tersebut apabila menyukai konten tersebut atau setuju dengan video tersebut.
- Kombinasikan dengan iklan berbayar dan influencer
Selain mengandalkan posting pada akun media sosial Anda, Anda juga dapat memperluas jangkauan lebih lanjut dengan menggunakan iklan dan promosi melalui influencer. Ketika memasang iklan, pastikan Anda menyesuaikan parameter-parameter yang ada di masing-masing platform beriklan agar tepat sasaran kepada target yang hendak dicapai.
STEVY WIDIA