Transaksi Mitra Go-Food Naik 42% di Harkulnas 2019

Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer GOJEK Group (kanan) memaparkan pencapaian Go-Food. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Gojek melalui Go-Food menggelar program Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) pada 15 April-5 Mei 2019 lalu. Hasilnya, pertumbuhan nilai transaksi pada outlet para mitra Go-Food naik hingga 42%. Dan itu juga meningkatkan penghasilan mitra pengemudi hingga 8,5% dari pesanan Go-Food.

“Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung dan mensejahterakan mitra UMKM dan mitra driver yang tergabung dalam ekosistem kami,” kata Aristo Kristandyo VP Marketing Go-Food, dalam keterangan resmi Jumat (31/5/2019) di Jakarta.

Menurut dia, rata-rata transaksi mitra penjual Go-Food meningkat hingga 21%. Tak hanya itu, Go-Jek mencatatkan peningkatan nilai transaksi senilai 34% di outlet Go-Food Festival pada momen Harkulnas 2019. Sedang transaksi Go-Food Festival yang dipesan melalui aplikasi Go-Jek   juga meningkat 123%. Go-Food Festival menyediakan outlet-outlet mitra Go-Food di beberapa kota, sehingga masyarakat dapat membeli secara langsung tanpa aplikasi.

“Lewat berbagai macam program seperti HARKULNAS GO-FOOD 2019 ini, kami harap platform ini tidak hanya didukung dan dipermudah, namun juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif,” kata Aristo lagi.

Harkulnas Go-Food sudah dua kali digelar. Tahun lalu Harkulnas diadakan selama 9 hari di 11 kota, sedangkan sekarang berlangsung selama 21 hari di 16 kota.

Saat ini, Go-Jek telah menggaet 400 ribu mitra penjual Go-Food di Asia Tenggara, 300 ribu di antaranya berasal di Indonesia.

Untuk menutup rangkaian Harkulnas Go-Food 2019, Go-Jek juga membagikan emas lima gram kepada 72 pemenang yang terdiri atas pelanggan, mitra pengemudi, dan mitra penjual Go-Food. Para pemenang penjual itu dipilih berdasarkan tingkat pertumbuhan tertinggi serta kemampuan untuk menyelesaikan pesanan dari pelanggan. Pemenang mitra Go-Food, diantaranya, Ayam Bakar Kacalada (Bandung), Ayam Geprek Sukoharjo (Surakarta), Keju Kesu (Medan), Sop Ubi Mak Djum (Makassar), Bakmie Hauce (Bali), dan Bogana May – May (Jabodetabek).

Berdasarkan riset Lembaga Demografi FEB UI, Go-Food telah berkontribusi senilai Rp18 triliun terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan, berdasarkan laporan Nikkei Asian Review (30/5/2019), transaksi tahunan layanan Go-Food mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp28,8 triliun.

STEVY WIDIA

Exit mobile version