youngster.id - Di era digital saat ini, membangun bisnis tidak lepas dari peranan internet, digital marketing melalui media sosial, hingga membuka toko virtual di marketplace. Presiden Joko Widodo pun telah menyampaikan arahan terkait percepatan transformasi digital UMKM Indonesia. Target pemerintah mengharuskan 30 juta UMKM telah memiliki peran dan ruang dalam ekosistem digital pada tahun 2024.
Oleh karena itu, strategi untuk mempercepat digitalisasi bagi para pelaku UMKM harus terus digalakkan agar UMKM tidak hanya sekadar berdagang secara online, tapi juga mampu naik kelas di mana jangkauan pasar dan nilai transaksinya juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Edric Chandra selaku Program Initiator Diplomat Success Challenge (DSC) mengungkapkan bahwa Iklim bisnis secara global dan nasional terus mengalami perkembangan dari hari ke hari.
“Diplomat Success Challenge sebagai sebuah ekosistem wirausaha terus catch-up dan kami menyoroti kebutuhan transformasi digital bagi bisnis, terutama bagi UMKM dan startup, sebagai hal yang cukup penting. Sejak dimulainya masa roadshow DSC 2022, kami tidak henti mengedukasi hal tersebut kepada calon peserta,” ujar Edric, Senin (15/8/2022).
Untuk itu, Edric menyebutkan beberapa alasan pentingnya transformasi digital bagi UMKM agar bisnis cepat naik kelas:
- Operasi bisnis lebih efektif dan efisien
Dari sisi pemasaran, melalui media online sebuah pemasaran akan lebih efektif karena perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, serta akan lebih efisien dalam hal waktu operasional dan biaya yang dikeluarkan.
Dari sisi pengembangan bisnis, saat beralih ke digital, perusahaan akan dapat memanfaatkan banyak data yang bisa dianalisis untuk pengembangan strategi pemasaran hingga peningkatan SDM perusahaan ke depannya.
- Dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan
Dengan adanya bonus demografi yang terjadi di Indonesia, talenta digital dari generasi muda terus meningkat, sehingga sangat penting bagi bisnis untuk menyesuaikan produk, layanan maupun pemasarannya agar mudah diakses dan berinteraksi dengan basis konsumen muda saat ini.
- Lebih adaptif dan siap berinovasi menghadapi perubahan
Di era yang bergerak serba cepat dengan teknologi, perubahan adalah hal yang tidak dapat dihindari. Apabila bisnis tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan teknologi, maka perusahaan akan tertinggal dan kehilangan daya saingnya. Hal ini sudah terbukti pada beberapa perusahaan teknologi besar yang kehilangan pasarnya lantaran tidak bisa berinovasi mengembangkan kapabilitas teknologinya.
Menurut Edric, tantangan terbesar bagi UMKM untuk segera bertransformasi secara digital sering terhambat dari sisi sumber daya dan kapabilitas. Padahal, saat ini banyak tersedia teknologi dengan harga terjangkau, bahkan gratis. Misalnya menggunakan media sosial atau marketplace yang populer di tengah masyarakat. Perkembangan teknologi saat ini juga semakin memanjakan pengguna dengan user experience yang kian mudah, sehingga tidak ada alasan untuk tidak bertransformasi secara digital sesegera mungkin.
“Pendampingan bisnis yang cermat serta berada di jaringan wirausaha yang tepat juga akan membantu UMKM dan startup lebih cepat bertransformasi secara digital. Diplomat Success Challenge 2022 menawarkan pendampingan dengan business coach dan jaringan wirausaha Diplomat Entrepreneur Network (DEN) yang siap menjadi rumah bagi ide-ide bisnis potensial yang juga siap bertransformasi. Modal usaha dengan total senilai Rp2 miliar juga siap dihibahkan bagi ide-ide bisnis terbaik di DSC 2022,” pungkas Edric. (*AMBS)
Discussion about this post