youngster.id - Kewirausahaan dan ekonomi kreatif sudah menjadi salah satu dari 10 sekor utama di Indonesia. Untuk itu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus berupaya untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan, kontribusi sektor kewirausahaan dan ekonomi kratif pada GDP Nasional diprediksi akan meningkat hingga 12% pada tahun 2019.
“Tetapi kami juga tidak bisa menutup mata, bahwa enterpreneur di Indonesia khususnya di industri kreatif masih menghadapi dalam mengakselerasi bisnisnya. Tantangan tersebut diantaranya : sulit mengakses permodalan, rendahnya kepercayaan investor, keterbatasan menejemen yang berkualitas, minimnya role model serta kurangnya akses terhadap network,” kata Triawan, pada acara Scale Up Asia Rabu (16/3/2017) di Hotel Shangrilla Jakarta.
Selain itu, menurut Triawan harus ada proteksi untuk para pelaku wirausaha di Tanah Air. “Kalau melihat wirausaha Indonesia saya itu kasihan. Karena kalau pemerintah tidak turun tangan wirausaha pasti tidak akan kuat untuk melawan kekuatan enterprenur asing yang sudah siap untuk masuk ke sini,” ungkapnya.
Karena itu Bekraf terus mendukung kegiatan dalam meningkatkan jumlah startup berkualitas di Indonesia. “Kami yakin melalui program yang membuka akses ke menthorship dan networking akan membantu pertumbuhan dan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Karena ekonomi kreatif adalah masa depan kita,” tegas Triawan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post