Unafeed, Startup Yang Dorong Produksi Peternak Sidat Indonesia

Tim Unafeed juara Bosch IoT Hackathon 2019. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Kesulitan pengaplikasian Standard Operating Procedure (SOP) ternak sidat yang baik secara presisi, terutama masalah pola pemberian pakan yang berdampak pada kualitas hasil panen, serta minimnya pemantauan dan deteksi dini terhadap masalah penurunan kualitas air di kolam yang berakibat kematian sidat yang menimbulkan kerugian besar bagi peternak.

Fenomena tersebut ditangkap oleh sekelompok anak muda yang di kenal dengan nama Unafeed. Tampil dikompetisi perdana bertajuk Bosch IoT Hackathon 2019, menghadirkan inovasi untuk pakan sidat otomatis yang dilengkapi berbagai sensor untuk membantu peternak sidat efisiensi ternak yang mereka sebut sebagai teknologi ‘Unafeed’.

“Jadi Unafeed itu adalah pakan sidat otomatis yang dilengkapi dengan berbagai sensor untuk membantu peternak sidat meningkatkan efisiensi ternak. Disini Unafeed bekerja dengan cara pengaturan pola pemberian pakan dan pemantauan kondisi kolam yang optimal untuk pertumbukan ikan sidat,” kata Hermawan Caraka saat ditemui usai pengumuman pemenang kompetisi Bosch IoT Hackathon 2019 baru-baru ini di Surabaya.

Lebih lanjut ia menambahkan selama ini konsumsi ikan sidat global mencapai 2300000 ton per tahun dengan Jepang sebagai konsumen utama. Kendati berlimpah bibit sidat, produksi Indonesia baru mencapai 100000 ton per tahun. Sebagian besar hasil produksi ikan sidat di Indonesia, diekspor ke Cina dengan harga rendah.

Dengan menggunakan data dari Unafeed maka peternak dapat meningkatkan produksi sidat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas sehingga dapat diekspor ke Jepang dengan harga yang jauh lebih tinggi.

“Ketika sensor alat pemantau kondisi kolam secara langsung akan memberikan peringatan apabila terjadi masalah di kolam. Kerugian akibat kematian sidat dapat dihindari dan kuantitas hasil panen dapat ditingkatkan. Dashboard data dari Unafeed membantu peternak untuk dapat menganalisis kinerja dan melakukan perbaikan. Data yang dikumpulkan Unafeed juga dapat dimanfaatkan lembaga penelitian dan lembaga keuangan,” pungkasnya.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version