youngster.id - Banyak remaja merasa bahwa mereka tidak mengembangkan keterampilan ini melalui pendidikan mereka. Untuk itu, UNICEF Indonesia melaksanakan Studi Skills for the Future yang menunjukkan bahwa remaja menganggap kreativitas, pemikiran kritis, dan keterampilan digital sebagai kompetensi terpenting untuk masa depan mereka.
Pada Demo Day yang disiarkan melalui kanal YouTube UNICEF, tampil 31 anak muda pembuat perubahan dari DKI Jakarta dan Kota Semarang. Mereka 12 solusi inovatif untuk isu-isu sosial dan pembangunan yang mendesak. Mulai dari pengelolaan sampah, kesehatan mental, literasi, dan kekerasan terhadap perempuan, dalam bentuk aplikasi berbasis website, permainan (game), dan aplikasi seluler.
“Penguatan kemampuan generasi muda untuk lebih mengembangkan keterampilan abad ke-21, melalui inisiatif pembelajaran inovatif seperti Demo Day dan Tantangan Inovasi Digital, merupakan kontribusi penting untuk memperkuat hubungan antara pengembangan remaja, pendidikan dan pekerjaan,” kata Katheryn Bennett Chief of Education UNICEF Indonesia dalam siaran pers, Senin (18/10/2021).
Ke-31 finalis terpilih dari total 4.774 remaja, berusia antara 10 dan 19 tahun. Para peserta mengembangkan keterampilan abad ke-21, keterampilan digital, dan kewirausahaan mereka melalui serangkaian pelatihan, lokakarya, dan bimbingan. Remaja yang berpartisipasi berasal dari latar belakang kurang mampu; dan saat ini sedang menempuh pendidikan di berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah menengah formal atau setara, sekolah kejuruan, dan pusat pembelajaran berbasis masyarakat.
“Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh anak-anak muda yang terlibat dalam program ini. Sebagai hasil dari pemikiran kreatif, pemecahan masalah, dan kerja tim yang hebat, mereka telah mengidentifikasi solusi untuk mengatasi masalah yang memengaruhi kita semua,” kata Katheryn lagi.
‘Demo Day’ ini merupakan penutup dari rangkaian program Digital Innovation Challenge 2021, program yang diprakarsai oleh UNICEF dan Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa (Markoding). Dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
“Meskipun menghadapi tantangan selama masa pelatihan online mereka – termasuk pandemi COVID-19, banjir, serta terbatasnya akses ke perangkat dan internet yang andal – mereka menunjukkan ketangguhan dan ketekunan secara konsisten, dan sebagai hasilnya, mereka kini telah berhasil menyelesaikan pelatihan digital mereka” kata Amanda Simandjuntak CEO & Founder Markoding.
UNICEF Indonesia memprakarsai Tantangan Inovasi Digital, sebagai program untuk mendukung anak muda dengan kesempatan untuk mengembangkan serangkaian keterampilan yang relevan dengan masa depan mereka dan menciptakan solusi bersama untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Program tersebut terdiri dari berbagai rangkaian workshop, pelatihan, dan kesempatan mentorship bagi remaja usia 10-19 tahun.
STEVY WIDIA
Discussion about this post