UNPAD dan UGM Wakili Indonesia di Ajang Adu Ide Bisnis Level ASEAN dan China

Indonesia Business Challenge (IBC) 2024

UNPAD dan UGM Wakili Indonesia di Ajang Adu Ide Bisnis Level ASEAN dan China (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Kompetisi ide bisnis bagi mahasiswa yang digelar The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), yakni Indonesia Business Challenge (IBC) 2024 telah memilih tim dari Universitas Padjadjaran (Unpad) sebagai juara pertama, dan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai juara kedua. Kedua tim akan mewakili Indonesia grand final level regional, ICAEW China and South-East Asia Business Challenge 2024.

Conny Siahaan, ICAEW Head of Indonesia, mengatakan, kompetisi ini bukan hanya sekadar ajang untuk menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga kesempatan untuk membuktikan kemampuan pemecahan masalah, inovasi, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif, yang menjadi kualitas utama seorang chartered accountant.

“Hal ini selaras dengan visi kami di ICAEW untuk mempersiapkan para pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global dalam dunia bisnis,” kata Conny, Jum’at (55/4/2024).

IBC 2024 diikuti oleh 28 tim dari 18 universitas di Indonesia yang masing-masing beranggotakan 6 orang. Sebanyak 28 tim ini bersaing untuk memperebutkan hadiah menarik di kompetisi tingkat nasional, dengan dua tim yang meraih juara pertama dan kedua, serta satu pembicara terbaik maju ke babak grand final regional, yang akan berlangsung di Jakarta pada 11 Mei 2024.

Sebelumnya di 2023, perwakilan Indonesia berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih titel Grand Champion di ajang grand final regional ICAEW 2023 tersebut dan mengalahkan tim-tim perwakilan dari negara lainnya.

Tahun ini, IBC 2024 juga diikuti oleh beberapa universitas yang belum pernah berpartisipasi di ICAEW Indonesia Business Challenge. Dalam proses seleksi, IBC 2024 mengangkat beberapa tema aktual dalam dunia bisnis, seperti digitalisasi, teknologi baru, keberlanjutan, telah diintegrasikan ke dalam kasus yang harus diselesaikan oleh peserta, sehingga peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan akademis mereka dalam situasi yang realistis.

Hal ini sesuai dengan perubahan tren dalam profesi keuangan, di mana seorang akuntan tidak hanya dituntut untuk mengolah angka, namun juga menjadi pemimpin yang mampu mengomunikasikan ide dan solusi secara efektif kepada pemangku kepentingan.

Andy Tjia, perwakilan juri ICAEW IBC 2024 menyebutkan bahwa kerja sama tim merupakan salah satu aspek yang diperhatikan oleh para dewan juri dalam memilih pemenang.

“Dalam situasi dunia kerja, kerja sama adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah. Jadi kami mau lihat bagaimana mereka bisa bekerja sama. Selain itu, dari masa pendidikan berpindah memasuki dunia kerja itu kan sangat berbeda. Di dunia kerja, kita harus bisa problem solving isunya dan memberikan solusi yang jelas. Kami para juri melihat, dua tim yg dipilih sebagai pemenang memiliki hal itu. Mereka memiliki kerja sama tim, pemahaman akan studi kasus bisnis, dan juga memiliki pengetahuan technical yang baik.”

Berkat kerja sama tim yang kompak dan memukau, mahasiswa dari Unpad yang tergabung dalam tim Fantastic Six berhasil membawa kemenangan sebagai juara pertama di ajang ICAEW Indonesia Business Challenge 2024 ini. Tim tersebut berhasil memberikan pemaparan solusi paling realistis sesuai dengan kondisi kerja di sektor keuangan  dari studi kasus yang ada.

“Puji syukur bahagia sekali bisa mewakili universitas untuk pertama kalinya di ajang IBC 2024 ini. Berkat usaha kerja keras bersama dengan tim, kami bisa sampai ke titik ini. Ke depannya, untuk di tahap grand final regional ICAEW, kami akan melakukan persiapan secara lebih matang dengan secara rutin mengatur jadwal diskusi bersama,” papar Irene Tambunan yang mewakili tim Fantastic Six dari Universitas Padjadjaran.

Sementara itu, tim Six Sigma dari Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara kedua. Maria L. Sampoerno dari tim WINTER Universitas Indonesia diganjar penghargaan sebagai pembawa materi presentasi terbaik.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version