youngster.id - Memiliki visi untuk menjadi “Sahabat Grosir”, CrediMart melakukan digitalisasi rantai pasok, khususnya bagi para pelaku toko grosir konvensional.
Pasalnya, angka digitalisasi UMKM masih minim, yakni 15,9 juta, atau 24% dari jumlah total 64 juta UMKM di Indonesia. Lebih dari itu, Katadata Insight Center pada tahun 2020 mencatat mayoritas UMKM yang telah terhubung ke layanan digital masih berfokus pada aspek penjualan yakni 60,2% memasarkan produk di media sosial, 54,4% mempromosikan barang dan jasa, dan 34% memasarkan lewat marketplace.
Padahal, dalam menjalankan bisnis, pelaku UMKM membutuhkan layanan yang menunjang operasional usaha sehari-hari agar semakin kompetitif.
Menurut Co-Founder dan CEO Credibook Gabriel Frans, selain menyediakan layanan pencatatan keuangan digital, CrediBook hadir sebagai ekosistem digital yang memudahkan kebutuhan operasional UMKM melalui CrediMart.
“Layanan CrediMart berangkat dari kondisi toko grosir konvensional yang mengalami rata-rata penurunan volume penjualan hingga 20%. Selain itu, kehadiran CrediMart juga melihat pelayanan toko grosir konvensional yang kurang nyaman seperti antrean panjang, terbatasnya jangkauan pelanggan ritel 10-15 kilometer, keterbatasan metode pembayaran, serta potensi kerugian hingga 30% yang disebabkan oleh manajemen stok yang kurang baik,” ungkap Gabriel.
Gabriel menjelaskan CrediMart menyediakan tiga dukungan utama untuk memberdayakan toko grosir konvensional. Pertama, Kapasitas Digital, mencakup Dashboard Online Ordering yang memudahkan toko grosir konvensional menerima pesanan dan memanajemen stok dagang, dan Toko online via CrediMart, yang meningkatkan pelanggan ritel baru secara online untuk mempermudah proses belanja dan meningkatkan kenyamanan berbelanja grosir.
Kedua, Dukungan Logistik. CrediMart Assistant akan mengambil barang dari toko grosir konvensional untuk diantarkan ke peritel dalam waktu 1×24 jam. Ketiga, Fleksibilitas Pembayaran dengan Metode Tempo. Menjawab kebutuhan dan mendukung pengelolaan arus kas bagi peritel, sebab toko grosir konvensional memiliki keterbatasan modal untuk memberikan opsi pembayaran tempo.
Cara CrediMart mendigitalisasi rantai pasok dimulai ketika Peritel melakukan pemesanan kebutuhan melalui credimart.id/pesan. Setelah itu, toko grosir konvensional menerima pesanan melalui dashboard online khusus dan mempersiapkan barang. Setelah pesanan siap, CrediMart Assistant akan mengambil barang pesanan untuk diantarkan ke peritel. Peritel kemudian akan menerima pesanan dalam waktu 1×24 jam dengan fleksibilitas metode pembayaran mulai dari tunai (COD), transfer, dan tempo.
“Berdasarkan laporan yang tercatat, rata-rata toko grosir konvensional rekanan CrediMart mengalami peningkatan omzet hingga 50% per hari. Jangkauan transaksi yang diraih oleh pelanggan ritel naik hingga 25 – 50 kilometer. Kami juga membantu meningkatkan jumlah pelanggan ritel aktif hingga 56%. Selain itu, manajemen stok lebih tertata sehingga meminimalisir penumpukan stok barang,” klaim Gabriel.
Hal ini yang dirasakan oleh salah satu pemilik toko grosir ‘Ashera’ rekanan CrediMart, Lamhot Sihaloho di Jawa Barat.
“Tantangan di toko grosir itu penjualan, kaitannya dengan stok barang di toko. Kalau penjualan jelek, banyak barang numpuk di toko. Sejak gabung CrediMart di bulan Juni 2021, penjualan saya sangat terbantu. Omzet naik hingga 50% per hari. Perputaran barang saya jadi lebih cepat. CrediMart setiap hari pasti beli barang di toko saya. Saya nggak khawatir lagi stok barang di toko menumpuk lama. Bikin semakin semangat kalau mau belanja stok. Saya juga dapat banyak pelanggan baru yang tadinya tidak bisa dijangkau karena jaraknya jauh dan perlu pengantaran barang tapi saya tidak bisa antar. Sekarang belanjaan mereka diantarkan CrediMart dan mereka bisa bayar tempo. Pelanggan saya juga merasa sangat terbantu,” papar Lamhot.
Menurut Gabriel, ke depannya, CrediMart berencana untuk melakukan ekspansi wilayah ke kota-kota lain di Jawa Timur dan luar Pulau Jawa seperti Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatera. Dari segi sektor, CrediMart juga akan memperluas kategori barang dagang seperti kriya, fesyen, industri rumahan. Dalam waktu dekat, CrediMart akan segera membuka kategori terbaru yakni bahan bangunan.
“Sebagai ‘sahabat grosir’, kami optimis bahwa CrediMart dapat memberikan dampak yang baik bagi para pelaku toko grosir karena area ini memang belum terlalu banyak terpapar oleh produk-produk digital. Selain itu, kami juga akan agresif untuk ekspansi baik secara area maupun sektor karena solusi CrediMart sendiri membawa nilai tambah yang bisa dimanfaatkan oleh banyak sektor grosir,” tutup Gabriel.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post