youngster.id - Sekitar sepertiga dari populasi global masih di luar jaringan (offline), sehingga menyebabkan dunia kehilangan miliaran dolar dalam bentuk PDB setiap tahunnya. Kesenjangan digital telah berkembang sejak munculnya teknologi, dan AI dapat memperburuk kesenjangan ini.
“Kami tahu bahwa teknologi dapat menjadi penyeimbang dan alat yang penting untuk mendorong kemajuan ekonomi. Namun, untuk benar-benar mempersempit kesenjangan digital di dunia yang berkembang pesat ini, kita juga harus melengkapi setiap individu dengan keterampilan dalam menggunakan teknologi,” kata Michele Malejki, HP Global Head of Social Impact and Director, HP Foundation, Senin (24/6/2024).
Dalam laporan Sustainable Impact terbarunya, HP mengklaim telah mempercepat pemerataan digital bagi lebih dari 45 juta orang sejak tahun 2021, sehingga telah mencapai sepertiga dari target untuk menjangkau 150 juta orang pada tahun 2030.
Kemajuan pesat ini merupakan hasil dari kemitraan inovatif dengan organisasi-organisasi utama yang menciptakan solusi khusus untuk masyarakat. HP menjalankan program-program yang berdampak, investasi strategis, dan kemitraan yang memprioritaskan anggota masyarakat yang paling mungkin menghadapi kesenjangan digital.
Di tahun 2023, HP mendukung solusi kesetaraan digital yang dikembangkan oleh10 organisasi di Malaysia, Afrika Selatan, dan Meksiko dengan Digital Equity Accelerator, seperti peningkatan literasi digital untuk mengakses lapangan kerja, akses terhadap perangkat keras dan perangkat lunak pendidikan di sekolah, serta pengembangan platform digital untuk mendukung peningkatan kesehatan. Secara keseluruhan, program ini menjangkau 6.4 juta orang pada tahun 2023.
HP juga telah meluncurkan lebih dari 100 Digital Hub dalam kemitraan dengan World YMCA untuk mendukung pemrograman dan literasi digital. Sebagai contoh, West Orem Digital Hub, yang disediakan oleh YMCA Houston di Texas, memiliki misi untukmeningkatkan akses masyarakat terhadap peluang pendidikan, ekonomi, dan sosial bagi kaum muda, memberikanlayanan dukungan bagi keluarga, dan menghadirkan kursus literasi digital bagi kaum lansia. Lebih dari 500.000 orang telah dijangkau secara global pada tahun 2023.
Selain itu, HP membuka dua NABU HP Creative Labs di Amerika Serikat dan Filipina, dengan memberikan dukungan teknologi bagi seniman dan penulis untuk menulis dan mengilustrasikan ratusan buku untuk anak-anak dalam bahasa lokal setiap tahunnya. Buku-buku gratis ini telah membantu 1.9 juta anak di tahun 2023 membangun kepercayaan diri, hubungan dengan budaya, dan keterampilan literasi, yang merupakan kunci utama untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
Pengembangan keterampilan adalah inti dari pendekatan kesetaraan digital dari HP. Sebagai hasilnya, HP memperluas target perusahaan 2.75 juta mendaftar dalam program pengembangan keterampilan gratis HP LIFE. Program dari HP Foundation ini telah menerima dan mendukung lebih dari 1.2 juta pengguna untuk mengakses peluang ekonomi atau memulai bisnis.
HP juga menggelar serangkaian inisiatif baru untuk memperluas akses dan penggunaan AI yang bertanggung jawab, yang merupakan area investasi bisnis yang paling banyak dilaporkan saat ini. Pertama, mengembangkan kursus Digital Business Skills di HP LIFE, yang dapat diakses secara gratis, dengan merilis kursus baru tentang keterampilan AI akhir tahun ini.
Kedua, memulai HP AI in Social Impact Award, berkolaborasi dengan MIT Solve, yang menyediakan teknologi yang dirancang untuk membangun dan menjalankan aplikasi AI bagi para wirausahawan sosial dan organisasi yang menggunakan AI untuk memajukan pendidikan, perawatan kesehatan, dan peluang ekonomi di masyarakat global.
Ketiga, memperkenalkan Next Gen AI PC untuk segmen komersial dan konsumen pada bulan ini. Deretan perangkat ini adalah sebuah kategori perangkat baru yang dibuat untuk bekerja dan berkreasi.
“HP bercita-cita untuk menjadi perusahaan teknologi yang paling adil dan berkelanjutan. HP berkomitmen untuk terus menjagakemajuan yang telah ditorehkan dan mengevaluasi langkah selanjutnya untuk mencapai masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” tutup Malejki. (*AMBS)
Discussion about this post