Upaya Wirausaha Sosial Krakakoa Bangkitkan Industri Cokelat Tanah Air

Krakakoa

Upaya Wirausaha Sosial Krakakoa Bangkitkan Industri Cokelat Tanah Air (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, sebab kakao menjadi salah satu penghasil devisa negara terbesar selain minyak dan gas.

Nilai ekspor kakao ini mencapai lebih dari US$1,2 miliar dan jumlah ekspornya yang mencapai lebih dari 700.000 ton di 2020.

Tak banyak yang mengetahui bahwa 99% produksi kakao Indonesia masih bergantung pada petani-petani lokal yang mengelola perkebunan rakyat. Dengan kontribusi yang dihasilkan, nyatanya para petani kakao hingga saat ini harus menghadapi berbagai tantangan di industri, seperti belum memiliki badan hukum yang jelas ataupun peralatan bertani yang memadai, serta rendahnya pengetahuan tentang teknik bertani yang baik. Selain itu, Indonesia masih mengandalkan ekspor produk mentah sehingga komoditas tersebut tidak memiliki nilai tambah dan minim dalam menyerap lapangan kerja.

Menanggapi isu tersebut, Founder & CEO Krakakoa, Sabrina Moestopo mengatakan, meskipun Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia, survei Worldatlas.com menyatakan Indonesia masih memiliki tantangan yang pelik dalam meningkatkan produksi, regenerasi petani baru, serta membangun perkebunan kakao berkelanjutan.

“Terlepas dari hal tersebut, kami pun bersyukur bahwa industri kakao kini mendapatkan perhatian dari masyarakat, pemerintah, dan uluran tangan dari berbagai pihak. Sebagai wirausaha sosial yang fokus pada perkembangan industri cokelat dan kesejahteraan para petani, Krakakoa melakukan kolaborasi dengan Bank DBS Indonesia yang memiliki kesamaan visi untuk membangun dampak positif kepada industri pangan,” ujar Sabrina, dikutip Jumat (14/10/2022).

Menurut Sabrina, hadir untuk petani kakao sejak 2013, Krakakoa senantiasa berkomitmen untuk memberikan dampak positif kepada sistem produksi yang memengaruhi manusia dan bumi, dimulai dari kakao. Krakakoa menghadirkan solusi atas tantangan sosial dan lingkungan yang dialami industri kakao. Berikut ini adalah beberapa cara yang sukses Krakakoa lakukan untuk membantu dan membangun kesejahteraan petani kakao:

Memberikan Pelatihan 

Saat ini, masih banyak petani kakao yang menggunakan teknik berkebun tradisional sehingga membuat hasil panen mereka kurang maksimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Ditambah lagi, para petani juga tidak memiliki pemahaman yang memadai untuk membasmi hama yang merusak perkebunan mereka. Dengan adanya pelatihan, Krakakoa bermaksud memberikan pemahaman terkait teknik berkebun yang tepat guna memaksimalkan produksi cokelat serta membangun perkebunan cokelat yang berkelanjutan.

Membagikan Peralatan Kebun

Selain pelatihan, Krakakoa juga membantu menyediakan peralatan pascapanen seperti solar dryer yang berguna untuk mengeringkan hasil panen, serta fermentation box yang bermanfaat untuk memfermentasikan biji kakao. Hal ini merupakan aksi wujud nyata Krakakoa dalam membantu para petani untuk bisa memproduksi biji kakao yang lebih cepat, banyak, dan berkualitas.

Membeli Biji Kakao Seharga Tiga Kali Lebih Tinggi dari Harga Pasar

Sembari fokus membantu petani menghasilkan biji kakao berkualitas, Krakakoa juga turut meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pembelian biji kakao dengan harga tiga kali lipat lebih tinggi dari harga pasar, yaitu dengan selisih harga mencapai Rp26.000/kg. Tidak hanya meningkatkan pendapatan petani kakao, langkah ini juga memungkinkan Krakakoa memenuhi persediaan biji kakao bermutu tingginya dalam jangka panjang.

Membangun Pabrik Produksi Cokelat di Lampung

Biji kakao berkualitas yang sudah Krakakoa dapatkan dari petani kakao kemudian diolah lebih lanjut oleh Krakakoa guna meningkatkan nilai jual produk dengan membangun pabrik cokelat di Lampung. Hal ini turut membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat sekitar serta membangun ekonomi kreatif Indonesia.

Mengajak Masyarakat Berkontribusi melalui Rekening Green Savings

Kontribusi masyarakat akan mempercepat proses perbaikan sistem produksi kakao. Untuk itu, Krakakoa menjadi bagian dari prakarsa rekening Green Savings oleh Bank DBS Indonesia. Dengan membuka rekening Green Savings, masyarakat dapat secara otomatis berkontribusi mendukung perkebunan kakao berkelanjutan dengan menabung, tanpa menghabiskan waktu dan mengeluarkan biaya tambahan. Memasuki tahun pertama, rekening Green Savings telah menyumbangkan sebanyak 20.250 bibit yang akan produktif hingga 15 tahun tanpa membuka lahan baru sehingga dapat memberikan pertumbuhan nilai penjualan sampai tiga kali lipat. Dukungan ini telah membantu sebanyak 20% petani kakao binaan Krakakoa.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version