youngster.id - Mendukung perkembangan minat generasi milenial dalam dunia entrepreneurship, UPH SPARKLABS wadah yang dihadirkan Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk mendorong berkembangnya ide bisnis berbasis teknologi di lingkungan mahasiswa, menggelar ‘Startup Competition’.
Radityo Fajar Direktur UPH SPARKLABS INCUBATION mengatakan, kompetisi startup yang pertama kali diadakan UPH ini fokus pada proses membangun ide untuk menyelesaikan masalah yg penting di masyarakat.
“Kompetisi ini terbuka untuk seluruh mahasiswa dari beragam angkatan hingga alumni UPH. Tujuannya agar terjadi interaksi ide yang bisa dievaluasi dari beragam tingkatan, mulai dari ide yang masih fresh atau ide yang sudah dijalankan namun belum dieksekusi sepenuhnya,” ungkap Radityo dalam keterangannya, baru-baru ini di Jakarta.
Kompetisi bertema ‘Dare to Take Risk and Fulfill Your Dream’ ini berlangsung pada 26-28 November 2019 di UPH Kampus Lippo Village. Menurut Radityo, tema ini dilatarbelakangi dengan fakta lapangan, dimana banyak calon pengusaha muda yang masih ragu.
“Jadi tahap pertama ini kami ingin mendorong keberanian mereka, karena tahapan pertama menjadi seorang entrepreneur sukses yaitu berani make decision,” ujarnya.
Selanjutnya dalam proses penilaian melibatkan tim juri yang kompeten dari beragam bidang industri, yaitu industri Pendidikan, CEO perusahaan multinasional, alumni yang sudah berhasil, dan internal inkubator.
“Bagi saya seorang yang ingin terjun ke dunia entrepreneurship terlebih dulu harus memiliki purpose hidup dari orang itu. Entrepreneurship tidak bisa dipaksakan tapi panggilan, kemudian juga perseverance. Kemudian dari teknisnya secara sederhana yaitu harus melihat marketnya, di balik sebuah problem selalu ada solusi. Jadi ketika kita lihat ada problem berarti juga ada peluang. Barulah kita kembangkan menjadi bisnis,” ungkap Ivan Tandyo CEO Navanti yang menjadi salah satu juri dalam kompetisi ini.
Setelah melewati proses penilaian, kompetisi ini mengumumkan pemenang ide bisnis yaitu ‘Tutoria’ sebagai juara pertama, yaitu ide bisnis untuk menjawab menghubungkan tutor dengan mahasiswa yang membutuhkan, Mata Nusa – Juara kedua yang memiliki ide bisnis jasa konsultasi bagi pengusaha kelapa sawit, dan Lalang Team – Juara ketiga, aplikasi untuk mewadahi kebutuhan lelang di Indonesia. Para pemenang pertama dan kedua mendapatkan hadiah yang disponsori oleh Nobu Bank.
Tutoria terdiri dari 6 mahasiswa Manajemen Internasional 2017 yaitu Wesly Kevin, Alvin Harwin, William Rafel G., Yonda Windya, Marvin Liang, da Michael Japardi. “Ikut Startup Competition ini benar-benar keputusan yang tepat buat kami yang sudah memiliki ide bisnis lebih dari satu tahun. Sederhananya ide ini muncul ketika kami menemukan masalah bagi kami para mahasiswa, namun sulit menemukan tutor yang sesuai dalam berkuliah. Jadi ide kami dengan adanya aplikasi Tutoria, bisa membantu memecahkan persoalan ini. Kompetisi ini memotivasi kami untuk terus berjuang. Dan sangat luar biasa bermanfaat bisa mendapat kesempatan mentoring oleh para professional dan kami belajar sangat banyak selama 3 hari,” ungkap Wesly dan kelima temannya
Kompetisi ini tidak berhenti sampai di sini, namun akan dilanjutkan ke tahap Pitching Day untuk mendapatkan pendanaan bagi realisasi bisnis dan pengembangan di masa mendatang, yang akan diadakan pada bulan Mei – Juni 2020.
STEVY WIDIA