youngster.id - Startup agritech Glife Technologies baru saja mendapat pendanaan seri A1 sebesar $3 juta atau setara Rp45 miliar dari Tin Men Capital. Pendanaan ini akan digunakan untuk memperkuat pasarnya di Indonesia serta berinvestasi pada infrastruktur teknologi untuk supply chain.
Deputy CEO dan Co Founder Glife Technologies Caleb Wu mengungkap, pendanaan ini telah menandai keyakinan investor terhadap model bisnis Glife dalam memenuhi pasokan pangan dengan memberdayakan petani dan teknologi di kawasan Asia Tenggara.
“Kami ingin terus meningkatkan efisiensi dan transparansi pada rantai pasokan pangan, serta mengembangkan solusi yang dapat memajukan petani-petani kecil di kawasan ini. Pendanaan ini akan memperkuat solusi dan mengakselerasi visi kami dalam membangun masa depan pangan,” tutur Caleb dalam keterangannya, Jumat (16/9/2022).
Glife berdiri sejak 2018 dengan menawarkan solusi B2B yang terintegrasi secara vertikal bagi ekosistem pangan di Asia Tenggara. Dalam empat tahun terakhir sejak berdiri, mereka mengklaim telah mengantongi pertumbuhan hingga 30x lipat. Glife kini melayani 2.500 klien di industri HORECA dan 1000 petani di Asia Tenggara.
Menurut Caleb, dengan berkembangnya digitalisasi pada rantai pasokan makanan di kawasan ini, startup yang berpusat di Singapura ini berencana untuk meluncurkan marketplace bagi merchant dan supplier F&B di kuartal IV 2022. “Kami membidik pertumbuhan pangsa besar di pasar Indonesia,” ujarnya.
Adapun, marketplace untuk B2B ini akan mengagregat permintaan kebutuhan pasokan makanan dari restoran dan menyocokannya dengan ketersediaan supplier. Dengan demikian, pemilik restoran punya akses dan harga lebih baik terhadap berbagai variasi produk. Selain itu, Glife juga akan memperkuat infrastruktur teknologi sebagai fondasi dari solusi digital supply chain secara end-to-end yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan bagi ekosistem F&B.
Dana segar ini merupakan putaran lanjutan dari pendanaan seri A sebesar $4,96 juta yang diperoleh Glife pada November 2021, serta pendanaan setelahnya sebesar $2,9 juta oleh investor terdahulu di Mei 2022. Dengan tambahan ini, Glife telah mengumpulkan total pendanaan sebesar $13 juta untuk mendukung operasional di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Tin Men Capital bergabung dengan investor terdahulu Glife, yakni Heliconia Capital yang merupakan anak usaha investasi milik Temasek Holdings, serta Hibiscus Fund, dana kelolaan milik RHL Ventures (Malaysia) dan KB Investments (Korea Selatan).
Co-founder Tin Men Capital Murli Ravi mengatakan, pandemi telah berdampak terhadap rantai pasokan hingga ke konsumen, dan pemodal ventura harus mendukung upaya pelaku industri untuk merangkul inovasi dan mengintegrasikan tujuan ini.
“Rekam jejak Glife sejalan dengan misi Tin Men untuk membawa teknologi pada industri yang belum terdigitaliasi dan dampak positif bagi masyarakat dalam jangka panjang,” jelasnya.
Agrikultur dan pangan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi dan GDP di Asia Tenggara. Di Indonesia saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian menyumbang PDB sebesar Rp2,25 kuadraliun di sepanjang 2021 atau mewakili 13,28% dari total PDB nasional. Sektor ini mencakup pertanian, peternakan, kehutanan, hingga perikanan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post