Usai Pendanaan Seri C, Cakap Langsung Menyandang Status Centaur

Cakap

(ki-ka) Tomy Yunus, Cecillia Ong, dan Jonathan Dharmasoeka. (Foto: istimewa/cakap)

youngster.id - Startup edutech Cakap merampungkan putaran pendanaan seri C1 dengan suntikan dana dari MDI Ventures dan Heritas Capital. Kucuran dana baru ini membuat platform upskilling ini memiliki valuasi lebih dari tiga digit dan masuk status centaur.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan investor atas pendanaan tahap seri C1 ini,” ujar Tomy Yunus CEO dan Co-Founder Cakap dalam siaran pers, Kamis (13/4/2023).

Sebelumnya, kedua VC ini adalah investor existing Cakap yang memimpin putaran seri B pada 2021 dengan nilai US$10 juta. Namun nilai putaran pendanaan seri C tidak diungkapkan.

“Kami berharap pendanaan baru ini akan memperkuat sinergi antara Telkom Group secara keseluruhan dan MDI secara khusus dengan Cakap,” kata Donald Wiharja CEO MDI Ventures.

Sementara Chik Wai Chiew, CEO & Direktur Eksekutif dari Heritas Capital, melihat Cakap sebagai edutech terdepan di Indonesia, dengan potensi yang besar untuk terus berkembang dan menciptakan dampak di seluruh Asia Tenggara.

Cakap yang telah terdaftar sebagai Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Kemendikbud serta Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kemnaker ini, memiliki rating stabil di 4,9 pada Google Play Store dan telah memberikan impact satu juta kegiatan pembelajaran melalui 487 materi yang terbagi ke dalam 17.000 modul pelatihan bahasa hingga vokasi.

Selain itu, Cakap sudah mengampu hingga lebih dari 1.800 pengajar yang berasal tidak hanya dari berbagai penjuru Tanah Air, namun juga beberapa negara Asia Pasifik dan Eropa. Selain pengajar, Cakap juga menjalin kemitraan dengan berbagai institusi pendidikan, perusahaan, instansi pemerintahan, hingga yayasan, yang sudah tercatat lebih dari 600 mitra dengan berbagai kolaborasi strategis.

Dana yang diraih ini akan digunakan Cakap untuk pengembangan bisnis menuju blended learning (offline dan online). Perusahaan juga akan memperkuat performa unit bisnisnya di tiga pilar, yakni bahasa, upskill, maupun bisnis.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version