youngster.id - Tim SMA Negeri 5 Ambon, Maluku berhasil menjadi juara di Garena Youth Championship (GYC) 2025 Free Fire. SMAN 5 Ambon juga menjadi tim pertama yang mendapatkan Golden Ticket dari GYC 2025 Free Fire untuk bertanding di babak Play-ins turnamen esports Free Fire skala Nasional, Free Fire Nusantara Series (FFNS) 2026 Spring.
“Bangga sekali bisa menjadi juara mewakili Region Maluku di GYC 2025 Free Fire. Tahun lalu kami menjadi tim dengan penampilan paling buruk dan berakhir di peringkat 12, tapi tahun ini bisa menjadi juara, kami sangat tidak menyangka,” kata Josua Joelest Huka, Kapten Tim Free Fire SMAN 5 Ambon dikutip Selasa (2/12/2025).
Tim yang juga beranggotakan Marshall William Pattirane, Jonathan Abel Suila, dan Marcelino Quinten Miracle Santoso ini melalui perjuangan yang tidak mudah untuk meraih gelar juara GYC 2025 Free Fire. Sejak 2024 mereka sudah tampil kuat di tingkat kota hingga regional, tetapi saat memasuki panggung Grand Finals, rasa grogi dan komunikasi yang kurang solid membuat performa mereka menurun dan harus puas di peringkat ke 12.
Di tahun 2025, SMAN 5 Ambon kembali mengikuti turnamen melalui babak City Qualifiers di Kota Ambon dan meraih peringkat kedua. Mereka kemudian melaju ke babak Regional Qualifiers dan bertanding melawan tim sekolah dari Provinsi Papua, Maluku, dan Bali. Pada babak Regional Qualifiers yang berlangsung 1 Oktober 2025, mereka berhasil tampil lebih baik dan memimpin klasemen dengan 127 poin dan tiga Booyah, hasil yang membawa mereka kembali ke Jakarta untuk Grand Finals.
Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, komunitas Free Fire Ambon ikut memberikan pendampingan intensif, mulai dari latihan hingga pembinaan mental dan disiplin agar tim lebih siap menghadapi tekanan panggung besar. Bekal itu lah yang membuat mereka mampu tampil dominan. Mereka berhasil mengoleksi 1 Booyah dan mengumpulkan 115 poin pada babak Grand Finals yang digelar 29 November 2025 di Pos Bloc Jakarta.
“Tahun ini saya sebagai pelatih mengajak tim komunitas Free Fire Ambon untuk sama-sama memberikan dukungan kepada tim SMAN 5 Ambon. Mulai dari latihan game, membentuk kedisiplinan tim, hingga mendampingi tim sampai babak Grand Finals. Karena tahun lalu megang HP saja kita gemetar, karena HP yang kita mainkan di Grand Final berbeda dengan HP yang kita gunakan saat babak kualifikasi, di sini kita main dengan HP bagus. Melihat itu, saya ingin bantu mereka agar bisa punya mental juara. Jadi, apapun hambatannya harus tetap fokus kepada target juara,” ungkap Stefan Helyos Rikumahu Pelatih Tim Esports Free Fire SMAN 5 Ambon.
Sebagai juara, mereka berhak atas hadiah utama berupa dana pendidikan senilai Rp30 juta. Tak hanya itu, mereka mendapatkan beasiswa bebas biaya uang pangkal dan SPP selama 8 Semester di Universitas Ciputra.
Sementara 11 tim finalis GYC 2025 Free Fire juga mendapatkan bagian dari dana pendidikan dengan total hingga Rp275 juta serta beasiswa dari Universitas Ciputra senilai Rp 21 Miliar. Mereka adalah tim dari SMKN 2 Palangka Raya, SMK 1 Grati Pasuruan, SMAN 1 Binjai, SMAN 1 Soppeng, SMK Revany Indra Putra, SMKN P. 1 Sukaraja, SMK 3 Perguruan Cikini, SMAN 1 Rengasdengklok, SMK Al Mabrur BNR, SMAN 1 Cikande, dan SMK Darma.
GYC 2025 Free Fire merupakan turnamen esports resmi untuk pelajar SMP dan SMA di seluruh Indonesia yang mendapat dukungan dari Kemendikdasmen RI, Kemenpora RI, dan PB ESI. Kompetisi ini adalah bagian dari inisiatif Garena Goes to School (GGTS) sejak 2017. Program ini memiliki persyaratan khusus dari sisi akademik. Semua peserta, harus memiliki nilai rapor rata-rata minimum 65 untuk bisa berpartisipasi di turnamen ini. Melalui skema ini, Free Fire mengajak para pelajar untuk menunjukkan bahwa berprestasi di dunia esports harus dibarengi dengan prestasi di dunia akademik.
STEVY WIDIA
















Discussion about this post