Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Virtual Reality Bakal Jadi Metode Pembelajaran di SMK

2 Januari 2019
in Headline, News
Reading Time: 2 mins read
Virtual Reality Bakal Jadi Metode Pembelajaran di SMK

Ujicoba Virtual Reality dari SmartEye . (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - SmartEye start up rintisan PT Telkom sedang mengembangkan virtual reality (VR) versi beta. Core business baru ini ditargetkan mulai diuji coba oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di pertengahan tahun 2019.

Chief Technical Officer (CTO) Smarteye.id Fahmi Ramadani mengatakan, virtual reality akan diterapkan di beberapa SMK terdekat terlebih dahulu, yakni Jabodetabek dan sekitarnya. Jurusan-jurusan yang potensial untuk uji coba pertama kali, antara lain teknik mesin/otomotif, sipil/bangungan, dan arsitektur/desain interior.

“Siswa bisa melakukan simulasi terkait bidang kerjanya. Sebagai contoh, VR memungkinkan siswa jurusan teknik dapat melihat mesin dari berbagai sudut pandang (atas, bawah, kiri, dan kanan). Bisa pula memutar mesin di udara, zoom in, dan zoom out. Terlebih lagi, siswa juga bisa melihat bagian dalam mesin, dan mempreteli komponen-komponen mesin. Seolah, mesin tersebut terlihat transparan. Bahkan, bisa melihat aliran fluida di dalamnya,” ungkap Fahmi dalam keterangannya, Selasa (2/1/2019) di Jakarta.

Baca juga :   OJK Dorong Pengembangan Keuangan Digital di Wilayah Timur Indonesia

Ia menambahkan, siswa juga bisa mensimulasikan mesin dalam kondisi menyala untuk melihat getaran dan merasakan suaranya.

“Karena ini Virtual Reality, kemungkinan pengembangan kontennya hampir tidak terbatas. Yang perlu dan akan kami lakukan saat ini adalah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait terutama dari bidang pendidikan mengenai bentuk apa yang paling dibutuhkan dalam penggunaan VR dan bisa diterima oleh pelajar,” pungkasnya.

Dibandingkan dengan pengadaan alat praktikum yang memerlukan biaya cukup besar, Virtual Reality dari SmartEye menawarkan konten yang dapat diduplikat dan digunakan di banyak sekolah sekaligus, sehingga terbilang lebih efisien.

“Di SMK otomotif, mesin yg harus dipelajari ada banyak. Kalau semua SMK harus membeli semua jenis mesin tersebut, biayanya akan mahal sekali,” pungkasnya.

Baca juga :   Digitalisasi Desa Itu Menjadi Tuntutan Masyarakat Masa Kini

Sebelumnya VR dari SmartEye digunakan oleh beberapa manufaktur untuk melatih karyawannya di bidang safety, pengenalan lingkungan pabrik, dan lain-lain. Dari situlah, SmartEye terinspirasi untuk memperluas cakupannya di bidang pendidikan.

“Untuk jenis VR headset yang digunakan, kebetulan tahun ini produsen headset Oculus akan launch produk barunya, Oculus Quest. Kita menargetkan untuk memakai Oculus Quest tersebut, di samping headset Oculus Go yang sekarang sudah ada di pasaran,”ujarnya.

Dalam pembuatannya, tools software yang digunakan adalah Unity Engine. Sementara hardwarenya menggunakan Oculus Go, Oculus Rift, dan Leap Motion sensor.

Fahmi mengemukakan, untuk skema pembiayaannya, SmartEye berupaya menekan cost di setiap SMK sekecil mungkin. “Saat ini kami sedang mengupayakan pembiayaan dari berbagai sumber. Porsi biaya terbesar itu ada di pembuatan konten-konten edukasinya,” katanya.

Maka, demi tercapainya perkembangan mutu pendidikan di Indonesia, Fahmi berharap semua pihak, terutama Kemendikbud, sekolah-sekolah, dan industri lainnya dapat bekerjasama untuk merumuskan materi apa yang akan dimasukkan dalam bentuk VR.

Baca juga :   Perusahaan Harus Bisa Hadirkan Wajah Baru Untuk Tingkatkan Pengalaman Pelanggan

“Ini pekerjaan yg cukup besar, yaitu pemanfaatan teknologi terbaru untuk membantu proses pendidikan. Kami berharap partisipasi dan dukungan dari banyak pihak terutama Kemendikbud dan sekolah yang tertarik untuk jadi pilot/tempat percobaan pertama project ini. Selain itu, industri-industri pun diharapkan bersedia menyediakan akses ke sumber materi (misalnya mesin) untuk dijadikan bahan ajar berbasis VR pertama di Indonesia,” pungkasnya.



STEVY WIDIA

Tags: PT Telkomsekolah menengah kejuruan (SMK)Smarteye.idVirtual Reality (VR)
Previous Post

Ralali Go Regional Lewat Proyek ASEAN B2B Marketplace

Next Post

Lebih 60% Pengusaha Kreatif di Jawa Gunakan Internet untuk Promosi

Related Posts

beasiswa BCA
News

Vivo NexGen Scholars Buka Peluang Bagi Siswa SMK Raih Pendidikan Tinggi di Bidang Sains dan Teknologi

22 April 2025
0
Samsung Tech Institute
Headline

Dukung Peningkatan Kualitas Lulusan, STI Fasilitasi Uji Kompetensi Keahlian di SMK

27 Maret 2023
0
Aplikasi I-Chat
Headline

Aplikasi Belajar Bahasa Isyarat I-CHAT Hadir di 7 Kota di Indonesia

21 Januari 2023
0
Load More
Next Post
FoodStartup Indonesia

Lebih 60% Pengusaha Kreatif di Jawa Gunakan Internet untuk Promosi

FTG Unpad Jadi Penyaji Terbaik Di Konferensi Geosains Malaysia

FTG Unpad Jadi Penyaji Terbaik Di Konferensi Geosains Malaysia

Go-Jek Mulai Uji Coba Aplikasi di Singapura

GoJek Beroperasi di Seluruh Wilayah Singapura

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version