youngster.id - Daya tarik teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dengan segala manfaat dan kegunaannya bagi dunia bisnis, telah memikat sejumlah perusahaan untuk berinvestasi di bidang AI ini. Salah satunya Visa Inc.
Perusahaan penyedia teknologi solusi pembayaran ini telah mengalokasi dana sebesar US$100 juta atau sekitar Rp1,53 triliun untuk berinvestasi pada perusahaan yang berfokus pada genaratif AI. Visa sendiri mengklaim pihaknya adalah pelopor penggunaan AI, lewat teknologi pembayaran mereka sejak 1993.
Visa menargetkan akan berinvestasi pada ragam perusahaan yang punya potensi membentuk perdagangan baru di masa depan.
“Dengan potensi AI generatif untuk menjadi salah satu teknologi paling transformatif saat ini, kami sangat antusias untuk memperluas fokus perusahaan untuk berinvestasi di beberapa perusahaan startup yang didukung oleh perusahaan ventura yang paling inovatif dan disruptif di bidang AI generatif, perdagangan, dan pembayaran,” ujar David Rolf, Kepala Divisi Investasi Visa, Visa Ventures, Seperti dilansir Bloomberg, Senin (2/10/2023).
Visa, dengan valuasi pasar US$483 miliar, adalah salah satu raksasa keuangan Amerika Serikat (AS) yang cepat memanfaatkan generasi baru AI dalam bisnis mereka. Visa membuat terobosan awal dengan para pebisnis.
Kemampuan AI generatif untuk meramu kumpulan data yang begitu banyak dan kemudian mendapatkan keterampilan baru dengan cepat, telah mendorong semangat untuk membantu semua jenis pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia.
Namun, sistem baru ini juga akan memaksa para pelaku industri untuk beradaptasi dengan cepat.
“Teknologi ini tidak hanya akan segera membentuk cara kita hidup dan bekerja, tetapi juga akan mengubah perdagangan dengan cara yang perlu kita pahami,” ujar Jack Forestell, Kepala Produk dan Strategi Visa. (*AMBS)
Discussion about this post