Vokasi UI Ajak UMKM Gunakan Aplikasi Digital Keuangan

Universitas Indonesia

Vokasi UI Ajak UMKM Gunakan Aplikasi Digital Keuangan (Foto: UI)

youngster.id - Dalam sebuah usaha, proses mencatat pendapatan-pengeluaran, pembukuan hingga rekapitulasi jumlah stok barang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari operasional usaha sehari-hari.

Walaupun terkesan sepele, pengelolaan yang salah dapat mengakibatkan kesalahan penghitungan untung-rugi, yang dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit. Untuk itu, penting bagi para pelaku usaha untuk mulai memasukkan unsur teknologi dalam proses ini agar terjadi efisiensi waktu dan sumber daya manusia.

Mengingat pentingnya hal tersebut, Program Studi Administrasi Perpajakan, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Literasi Pencatatan Keuangan Bagi UMKM Pembatik Eco-Printing”.  Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Watu Belah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Prof. Dr.Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo menyampaikan bahwa Vokasi UI membina UMKM melalui beberapa program. Salah satunya adalah pengabdian masyarakat.

“Program ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran dan kemampuan para pelaku UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan usaha dan menggunakan teknologi. Dalam hal ini aplikasi yang memudahkan pelaku UMKM untuk mengetahui perkembangan usahanya, sehingga para pelaku UMKM dapat mengelola keuangan usaha dengan baik, serta dapat melakukan pelaporan pajak tepat waktu,” ujar Sigit, dalam keterangannya, Rabu (29/12/2021).

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk workshop dan pendampingan implementasi selama November-Desember 2021. Sebanyak 25 perwakilan pelaku usaha dari 10.287 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hadir sebagai peserta. Para peserta yang hadir adalah para pelaku UMKM yang sudah menjalankan kegiatan usaha minimal selama tiga tahun dan memiliki omset minimal sebesar Rp300.000.000/tahun.

“Pembukuan dan pelaporan pajak memang menjadi salah satu masalah utama UMKM saat ini di samping permasalahan pada kemampuan pengemasan, serta pemasaran, oleh karena itu kami lebih menekankan kepada unsur praktik, dibandingkan teori semata,” ujar Hadining Kusumastuti, selaku Ketua Pelaksana.

Para pelaku UMKM yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki berbagai produk usaha antara lain, batik eco printing, makanan ringan, minuman ringan, pakaian, kerajinan tangan, dan sebagainya. Workshop ini juga dihadiri oleh perwakilan desa dan dinas UMKM Kabupaten Cirebon yaitu Maharto (Kepala Bidang Dinas UMKM Kabupaten Cirebon) dan Harriman Nurbeka (Lurah Kelurahan Watubelah Kabupaten Cirebon).

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version