youngster.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik lewat Analisa Hasil Survei Dampak COVID-19 terhadap Pelaku Usaha pada tahun 2020, sebanyak 69.02% pelaku usaha mikro membutuhkan suntikan bantuan modal usaha. Sejalan dengan intensi pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi untuk UMKM, Warung Pintar menggandeng CICIL untuk meluncurkan layanan Bon Pintar.
Kerjasama ini diharapkan menjadi solusi finansial dalam memberikan akses permodalan bagi para pemilik warung dalam ekosistem Warung Pintar.
Agung Bezharie, CEO Warung Pintar Group mengatakan, Warung Pintar melihat kebutuhan dari pengusaha warung sekarang ini adalah mendapatkan tambahan modal untuk meningkatkan stok atau melebarkan pilihan stok. Hal ini merupakan pain-point yang dihadapi hampir seluruh mitra Warung Pintar.
“Kami terus membawa semangat gotong royong untuk terus membesarkan layanan ini agar bisa bangkit bersama setengah juta pemilik warung yang ada di platform kami,” kata Agung dalam keterangan pers, Kamis (26/8/2021).
Untuk itu, Warung Pintar Group meluncurkan Bon Pintar, pilihan metode pembayaran baru di mana pemilik warung dapat membeli barang sekarang dan pembayaran dapat dilakukan pada saat jatuh tempo atau yang dikenal dengan sebutan buy now pay later di platform e-commerce. Memanfaatkan data riwayat transaksi dan penggunaan aplikasi, Warung Pintar memfasilitasi para penggunanya untuk mendapatkan akses produk finansial lewat CICIL, dengan ini pengguna Aplikasi Warung Pintar dapat meningkatkan stok tanpa harus mencari penambahan modal dari luar ekosistem aplikasi.
“CICIL memiliki visi yang sama untuk dapat menghadirkan produk pinjaman bagi UMKM, hal ini menjadi dasar mengapa kami memilih CICIL sebagai rekan kolaborasi pertama untuk Bon Pintar. Dalam waktu beberapa minggu diluncurkan, sudah ribuan pemilik warung yang terbantu oleh layanan Bon Pintar,” ungkap Agung.
Menurut dia, Bon Pintar dapat diakses dengan mudah oleh pemilik warung dalam ekosistem Warung Pintar, mulai dari pengajuan, verifikasi, hingga penggunaannya telah terintegrasi langsung di dalam Aplikasi Warung Pintar. Secara mekanisme, pemilik warung dapat langsung melakukan pengajuan, dan setelah lolos verifikasi, mereka dapat langsung memenuhi kebutuhan stok dan membayar 14 hari kemudian menggunakan layanan Bon Pintar.
Agung menambahkan, tiap warung mendapatkan kapasitas permodalan yang berbeda sesuai dengan data riwayat belanja dan kegiatan yang dilakukan dalam Aplikasi Warung Pintar. Setelah mendapatkan izin dari pemilik warung, data ini digunakan sebagai credit scoring yang dibangun bersama dengan CICIL. Berkat hal ini, Warung Pintar dapat meminimalisir resiko keterlambatan pembayaran dan Bon Pintar benar-benar menjadi layanan yang membantu warung untuk bertumbuh.
Warung Pintar menargetkan 150.000 Juragan aktif di dalam ekosistem Warung Pintar dapat menggunakan layanan Bon Pintar. “Mengingat besarnya potensi warung untuk menjangkau komunitas di sekitarnya, kami percaya, semakin terbiasa para pemilik warung dalam menggunakan produk dan layanan finansial, khususnya yang berbasis digital, semakin cepat pula tercapainya inklusi teknologi dan ekonomi bagi komunitas yang hidup di sekitar warung, bahkan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Agung lagi.
Sementara itu, Edward Widjonarko, Direktur CICIL mengatakan, sangat antusias bekerjasama dengan Warung Pintar Group dalam mengembangkan layanan Bon Pintar.
“Kami percaya, penggunaan credit scoring berbasis teknologi dengan menggunakan analisa rekam jejak transaksi serta juga diiringi dengan dukungan ekosistem supply chain Warung Pintar yang terintegrasi dapat menjadi kunci bagi kami dalam menyediakan layanan pembiayaan inklusif dengan manajemen risiko yang lebih terjaga,“ kata Edward.
STEVY WIDIA