youngster.id - Wirausaha sosial Krakakoa Indonesia telah menggabungkan kekuatannya dengan Slow Forest Coffee dari Denmark, membentuk entitas baru yang diberi nama “Slow.” Aliansi ini menciptakan kekuatan yang melampaui potensi bisnis semata, yang bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam industri kopi dan coklat.
Sebastian Nielsen, Founder & CEO Slow Forest Coffee mengatakan, keputusan merger ini tidak hanya menyatukan dua merek, tetapi juga menciptakan aliansi yang kuat. Lebih dari sekadar bisnis, Slow bertujuan menjadi agen perubahan positif global dalam industri kopi dan coklat.
“Dengan komitmen bersama terhadap keberlanjutan, pertanian regeneratif, dan kesejahteraan planet, Slow berjanji untuk meningkatkan dampaknya secara global,” katanya, dikutip Rabu (3/1/2024).
Melalui kolaborasi ini, perusahaan menggabungkan keahlian dan kehadiran mereka untuk menjangkau audiens lebih luas serta menginspirasi orang lain bergabung dalam gerakan menuju masa depan pangan dan planet yang lebih berkelanjutan.
Sabrina Mustopo, Founder & CEO Krakakoa menambahkan, penggabungan Krakakoa dan Slow Forest Coffee bukan hanya merger, melainkan evolusi dari dua organisasi dengan misi bersama untuk memajukan praktik pertanian berkelanjutan.
“Penggabungan Krakakoa dan Slow Forest Coffee memungkinkan kami untuk berkembang lebih jauh dan lebih cepat dibandingkan dengan yang kami bisa lakukan sebagai perusahaan perorangan – semuanya demi kepentingan manusia dan planet bumi. Operasi agroforestri bersama kami kini akan tersebar di Indonesia, Laos, dan Vietnam, dan dengan aktivitas komersial di Asia dan Eropa, kami sedang membangun pembangkit tenaga listrik bahan habis pakai yang berbasis dampak lintas benua,” kata Sabrina.
Dalam hal keberlanjutan, kolaborasi ini berkomitmen untuk memitigasi perubahan iklim, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memastikan produksi kopi dan coklat yang berkelanjutan. Dengan bersatu, mereka mampu mencapai tujuan bersama dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi sekarang dan masa depan.
Empat tujuan utama yang ditekankan oleh Slow adalah memberdayakan petani dan masyarakat, menyambut investasi berkelanjutan, membuka potensi bisnis dengan meningkatkan keberlanjutan, dan merencanakan prospek positif. Mereka percaya bahwa pendekatan ini dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar secara global.
Pengalaman B2B Slow Forest Coffee yang luas, dikombinasikan dengan kekuatan pasar konsumen Krakakoa, membuka peluang bagi usaha bisnis inovatif di industri kopi dan coklat. Bersama-sama, mereka akan memperluas pengaruhnya, memasuki pasar baru, dan menegaskan kembali posisi mereka sebagai pemimpin dalam menunjukkan bagaimana keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis dapat hidup berdampingan.
Krakakoa memiliki rasa coklat yang unik dan khas seperti chili, sea salt dan pepper, ginger, creamy coffee, dan cinnamon. Selain itu, Krakakoa menyajikan coklat daerah khas dari Bali, Sulawesi, dan Sumatra. Produk coklatnya juga meliputi coklat couverture, coklat bark, dan minuman coklat.
Krakakoa merupakan perusahaan Indonesia yang menjadi fokus impact investing dan mentoring dari ANGO Ventures. Pendanaan investasi ANGO Ventures terhadap Krakakoa dianggap sebagai langkah strategis. Krakakoa, sebagai startup berfokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan, menjadi pilihan yang tepat. Dengan fokus pada empat Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu no poverty, zero hunger, decent work & economic growth, dan responsible consumption & production, Krakakoa mencerminkan komitmen ANGO Ventures terhadap pembangunan berkelanjutan.
“ANGO Ventures melihat dampak positif Krakakoa dalam pelatihan petani dan peningkatan pendapatan mereka. Dengan ratusan petani terlatih, Krakakoa bukan hanya investasi bisnis, tetapi juga investasi dalam perubahan sosial dan ekonomi,” kata pihak ANGO Ventures.
Selain dari ANGO Ventures, perusahaan merger Krakakoa dan Slow Forest Coffee juga menerima dukungan pendanaan dari Indika Nature.
STEVY WIDIA