Xendit Group Bukukan Total Nilai Transaksi US$25 Miliar di 2023

Xendit Founders

Xendit Founders (kiri-kanan) Juan Gonzalez, Tessa Wijaya, Moses Lo, dan Bo Chen. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Startup fintech dan payment gateway Xendit Grroup yang telah beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Malaysia, menorehkan pencapaian yang signifikan dengan memproses lebih dari 320 juta transaksi untuk 6.000 merchants, dengan total nilai transaksi mencapai US$25 miliar.

Tessa Wijaya, Co-Founder dan COO Xendit Group mengatakan, Xendit Group Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan tahunan sebesar 30% baik dalam jumlah transaksi maupun jumlah merchant aktif di Indonesia meskipun pertumbuhan teknologi regional tengah mengalami perlambatan.

Menurutnya, Xendit Indonesia telah melayani lebih dari 4.500 merchant langsung, ditambah sejumlah besar sub- merchant. Total Volume Pembayaran (TPV) mengalami pertumbuhan sebesar 5%, mencapai  >IDR 300T.

“Dalam lanskap fintech yang terus berkembang, Xendit Group menjadi salah satu pondasi pertumbuhan dan inovasi. Selain terus mengupayakan kemajuan digital dan ekonomi, Xendit menegaskan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan positif. Xendit tidak hanya bertujuan untuk mendukung infrastruktur pembayaran digital tetapi juga berkontribusi aktif pada inisiatif pemerintah untuk memperkuat pendidikan, perlindungan pengguna fintech, dan memajukan kolaborasi lintas sektor untuk membangun kepercayaan masyarakat dalam ekosistem ekonomi digital yang tangguh,” papar Tessa, Kamis (1/2/2024).

Dalam beberapa tahun terakhir, Xendit berhasil mengembangkan bisnis ke beberapa negara dengan memanfaatkan pendanaan yang diperoleh. Perluasan bisnis ke Malaysia pada awal tahun 2023 adalah salah satu upaya Xendit untuk pengembangan bisnisnya di pasar Asia Tenggara. Upaya penetrasi dimulai pada tahun 2020 dengan ekspansi ke Filipina. Hasilnya, Xendit kini telah berkembang ke tiga negara Asia Tenggara: Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Peningkatan penerapan pembayaran digital membuka peluang positif untuk prospek bisnis Xendit di tahun 2024. Xendit optimis untuk berkontribusi aktif pada pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan. Oleh karena itu, Xendit akan terus berupaya berpartisipasi aktif dalam program pemerintah dan regulator, asosiasi, UMKM, mitra, dan agenda nasional lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Tahun ini, diawali dengan berpartisipasi dalam Working Group Kartu Kredit Indonesia Online Payment oleh Bank Indonesia dan ASPI untuk mempersiapkan peluncuran tokenisasi kartu virtual KKI. Lebih lanjut, meraih lisensi Kategori 1 dari Bank Indonesia, Xendit siap menyongsong pesatnya era transformasi digital.

Dengan perkiraan ekonomi digital Asia Tenggara mencapai US$360 miliar pada tahun 2025, industri fintech telah menjadi salah satu sektor yang menjanjikan.

“Xendit yakin saat ini telah berada pada posisi yang tepat untuk berkontribusi bagi bangsa dan meraih manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital yang terus berkembang,” tutup Tessa.

Tren Pembayaran Digital di Indonesia:

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version