youngster.id - Merger PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telecom (SmartTel) telah resmi disetujui para pemegang saham. Penggabungan dengan nama baru bernama XLSMART akan resmi berlaku pada 16 April 2025. RUSPSLB 2025 juga menyetujui pembagian dividen untuk pemegang saham.
XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Selain itu, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Group CEO Axiata Group, Vivek Sood menjelaskan Axia berkomitmen untuk berinvestasi pada infrastruktur telekomunikasi kelas dunia. “Kami memandang XLSMART sebagai platform yang kuat untuk mempercepat konektivitas digital di seluruh Indonesia,” katanya pada Konferensi Pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2025, Selasa (25/3/2025) di Jakarta.
Sementara itu, Chairman Sinar Mas Telecommunication dan Technology, Franky Widjaja mengatakan, pengabungan ini diharapkan memiliki nilai perusahaan pra-sinergi lebih dari Rp 104 triliun dengan estimasi pendapatan proforma Rp 45,4 triliun.
“Kami percaya bahwa keputusan ini merupakan langkah penting dalam membangun industri telekomunikasi yang lebih maju di Indonesia,” ujarnya.
Direktur dan Chief Financial Officer XLSMART, Antony Susilo menegaskan, aksi korporasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat konektivitas digital, serta mendorong inovasi di sektor telekomunikasi dan teknologi finansial.
“Saat ini, XLSMART sedang menyusun sejumlah rencana dan strategi agar proses integrasi operasional hingga karyawan berjalan mulus. Selain itu kami juga akan fokus membuat bisnis baru. Saat ini dalam tahap pembuatan,” ungkapnya.
Menurut Antony, XLSMART memproyeksikan akan dapat menggaet total pelanggan gabungan sebanyak 94,5 juta, dengan pangsa pasar gabungan sebesar 25%. setelah merger duo perusahaan telekomunikasi ini, XLSMART menargetkan adanya sinergi positif sebesar US$1,5 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Adapun nilai gabungan pra-sinergi, rencananya mencapai Rp104 triliun atau US$6,5 miliar, dengan perkiraan EBITDA sebesar Rp22,5 triliun. RUSPSLB 2025 juga menyetujui pembagian dividen untuk pemegang saham sebesar Rp 1,12 triliun atau 62% dari keuntungan setelah pajak dan hak minoritas.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Rajeev Sethi mengatakan, rapat juga menyetujui penggunaan 62% dari keuntungan setelah pajak dan hak minoritas untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
“Pembagian dividen tahun ini merupakan yang tertinggi selama empat tahun terakhir. Keputusan perseroan untuk memberikan dividen merupakan wujud apresiasi kepada pemegang saham yang telah mendukung perusahaan untuk dapat terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini,” katanya.
Selain itu, para Pemegang Saham juga menyetujui susunan direksi dan komisaris XLSmart, yang di dalamnya terdapat nama Arsjad Rasjid selaku Komisaris Utama, dan mantan menteri luar negeri, Retno Marsudi sebagai komisaris. Rapat juga menyetujui perubahan susunan Direksi XL Axiata terkait pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur Perseoran serta Abhijit Navalekar, dan Rico Usthavia Frans masing-masing selaku Direktur Perseroan.
STEVY WIDIA