youngster.id - Pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga listrik tenaga surya terus berkembang. Startup PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) mengklaim panel surya menghemat 20% biaya listrik. Untuk itu mereka menargetkan berkontribusi 10% dari capaian pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap nasional.
Xurya telah menggandeng lebih dari 20 pelaku industri dan bisnis dalam menggunakan PLTS Atap di fasilitas mereka. Adapun para pelaku industri dan bisnis yang terdiri dari pabrik, pusat perbelanjaan, gudang pendingin, bangunan perkantoran, dan perusahaan logistik.
“Target kami, yang penting cukup bisa kontribusi ke capaian pemerintah. Mungkin 10%,” kata Eka Himawan, Managing Director Xurya, Rabu (26/2/2020) di Jakarta.
Menurut Eka, pemerintah kini sudah memberikan ruang untuk pengembangan EBT (energi baru terbarukan), ini meningkatkan gairah para pelaku industri dan bisnis untuk memasang PLTS Atap di fasilitas mereka.
“Tentunya Xurya turut mendukung pengembangan EBT ini dengan menjadi mitra para pelaku industri dan bisnis yang ingin pasang PLTS Atap namun terkendala biaya investasi awal. Kalau di Xurya tidak perlu mengeluarkan biaya investasi, kami akan memberikan akses green-financing murah, proses instalasi hingga perawatan PLTS Atap yang sudah terpasang di pelanggan kami,” papar Eka Hermawan.
Beberapa konsumen Xurya yakni Tokopedia, Traveloka, dan MGM Bosco Logistics. Liza Amalia, Logistic Solution Manager MGM Bosco Logistics mengatakan sebagai pemain di industri rantai pendingin, pihaknya harus selalu menjaga suhu di gudang penyimpanan dan konsumsi energi listrik merupakan salah satu komponen biaya operasional terbesar dalam pengelolaan Gudang pendingin.
“Tarif listrik kedepannya akan mengalami kenaikan, sehingga pemanfaatan energi terbarukan melalui PLTS Atap merupakan salah satu langkah strategis kami untuk menekan biaya operasional sekaligus menerapkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Liza.
Dia mengaku bahwa biaya tagihan listrik mengalami penurunan hampir 20% setelah menggunakan PLTS Atap. “Tanpa mengeluarkan biaya investasi, kami dapat melakukan penghematan sekaligus berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Sebagai rantai pendingin pertama di Indonesia yang menggunakan PLTS Atap, sesuai komitmen kami dalam waktu dekat kami akan memasang PLTS Atap ini di fasilitas lainnya yang berlokasi di Bekasi dan Makassar,” ungkap Liza.
Sementara itu, Martha Relitha Sibarani, Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Aneka EBT Kementerian ESDM mengatakan, ESDM terus menyusun kebijakan-kebijakan untuk mendorong pemasangan PLTS Atap di Indonesia. Saat ini, Kementerian ESDM telah banyak memasang PLTS Atap di lingkungan KESDM dan di tempat lainnya, juga KESDM telah mendorong program pemasangan PLTS Atap di gedung pemerintah, baik pusat maupun daerah serta gedung BUMN.
“Karenanya dengan adanya Xurya, cukup membantu kami untuk mengimplementasikan penggunaan PLTS Atap di kompleks industri atau bangunan komersial,” ucap Martha.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post