Jumat, 30 Mei 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Zahra Aisha : Passion, Mengantarkannya Jadi Lady Gamer Andal

23 Desember 2021
in Headline
Reading Time: 6 mins read
Zahra Aisha

Zahra Aisha, lady gamer Call of Duty: Mobile (Foto: Istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Dunia game kompetitif saat ini kian meningkat dalam popularitasnya. Newzoo, penerbit riset pasar game global, memperkirakan bahwa pendapatan industri eSports akan melampaui angka miliaran dolar pada tahun 2020, dengan angka penonton menembus 495 juta penonton di seluruh dunia.

Namun demikian, saat ini esports sebagai trah tertinggi cabang kompetisi olahraga di dunia gaming masih identik dimainkan oleh kaum pria. Hal ini diperkirakan merupakan buah dari berbagai game design yang kerap ditargetkan untuk memikat naluri kompetitif, dan menirukan olahraga di dunia nyata secara virtual; yang juga didominasi oleh para pria.

Namun, tidak seperti olahraga tradisional, di mana pria sering dianggap memiliki keunggulan fisik dibandingkan perempuan, atribut fisik tidak terkait dengan kinerja tinggi dalam eSports, yang memungkinkan pria dan perempuan bersaing di arena yang sama. Maka dari itu, kiprah para lady gamers saat ini juga tidak dapat dipandang sebelah mata.

Perlahan namun pasti, mulai banyak perempuan yang kerap mengidentifikasi dirinya sebagai casual, bahkan sebagai pro gamers yang kemampuannya bisa diadu head-to-head dengan para gamer lelaki. Salah satu contohnya adalah Zahra Aisha ‘DG ChriimusAF’ atau akrab disapa Rara. Tidak tanggung-tanggung, Rara memilih permainan Call of Duty: Mobile (CODM) yang notabene merupakan game berkonsep team shooter sebagai wadah untuk mengekspresikan hobinya bermain game hingga ke ranah profesional.

Takdir mengantarkan Rara untuk menyukai dunia games. Perjumpaan dengan  teman-temannya selama mengarungi dunia gaming membuat Rara berkesimpulan bahwa game bisa menciptakan impact atau dampak yang baik di masyarakat. Bukan sekedar menghasilkan stereotip buruk di mata masyarakat.

“Yang membuat saya tertarik berkecimpung di dunia game ini adalah impact dari games itu sendiri. Game itu bukan tempat negatif, menghabiskan waktu. Tapi, di game bisa menciptakan banyak prestasi dan koneksi. saya juga melihat prospek game sebagai karir yang menjanjikan, baik itu sebagai pro player, youtuber, maupun streamer,” jelas Rara.

 

Lady Gamer dalam Dunia eSport

Menjadi seorang perempuan di dunia yang erat kaitannya dengan stereotip maskulinitas tidaklah mudah. Kerap kali para lady gamers rentan untuk diremehkan kemampuannya ataupun berujung diskriminasi, baik itu saat bermain maupun bertanding,

“Kalau cowok highlight turnamennya sudah terjadwal, ruang dan wadahnya juga luas, dan prize pool juga lebih besar. Sementara yang cewek, turnamennya paling 3 bulan sekali, ruang dan wadahnya terbatas, dan hadiahnya sangat timpang dari tim cowok,” keluh Rara.

Baca juga :   Ekspansi, Docquity Luncurkan Portal Loker untuk Nakes di Asia Tenggara

Kurangnya inklusivitas dalam dunia gaming tersebut tidak membuat Rara surut nyali. Sebelum bergabung dengan tim all-ladies, Rara sempat mencoba untuk bergabung dan bertanding dengan tim esports pria. Awalnya ia merasa insecure dengan kemampuannya sendiri.

“Pertama kali gabung dengan tim cowok, Saya merasa deg-degan, takut menjadi beban, tsayat nggak cocok dengan tim mereka. Namun itu hanya ilusi semata. Mereka (tim cowok) juga caring dan baik. Justru, di tim cowok ini saya belajar banyak mengenai scrim dalam permainan esport. Scrim itu latihan khusus setiap hari, dengan berbagai materi. Misal hari ini latihannya apa dan besok apa materinya, mempelajari map, menggunakan senjata, mengatur tempat posisi, memahami skema permainan, sampai pada tahap strategi yang kita bangun bareng-bareng,” ungkap Rara.

Seiring berjalannya waktu, ia pun terus meniti karirnya di dunia game esports hingga akhirnya berlabuh di  Call of Duty: Mobile (CODM). Rara mengungkapkan bahwa dirinya mulai bermain dan mencoba CODM saat pertama kali diluncurkan. Sampai akhirnya, pada season 2 dirinya mulai mencoba game CODM secara kompetitif dan terpikat pada aksi-aksi permainan CODM yang bertempo cepat, bahkan sejak season pertama game CODM diluncurkan oleh Garena.

Rara yang sering memilih role support di dalam game CODM ini memberi alasan tertarik pada CODM sebagai wadah untuk terus berprestasi di dunia esports.

“Saya melihat potensi besar bagi para gamer perempuan pada platform CODM ini. Secara pribadi, saya sendiri menyaksikan bahwa CODM menjadi salah satu game di Indonesia yang terus menghadirkan dan menampilkan banyak ladies pro-player, sehingga iklim yang inklusif terbangun. Terlebih prospek dan masa depan CODM sangat cerah berkat dukungan Garena, yang secara rutin memperhatikan dan menghadirkan turnamen bagi para ladies,” ungkap Rara. 

Kesenangannya terhadap CODM pun terus bertumbuh seiring berjalannya waktu. Rara yang kerap menggunakan alias ‘chriimus’ di dalam game ini pun terus meningkatkan rank karakternya di setiap season kompetitif CODM. Kemampuan Rara pun tidak luput dari perhatian berbagai tim profesional di dunia esports CODM.

Rara pun banyak malang melintang direkrut oleh berbagai tim yang mempercayai kemampuannya, bertemu teman, dan terus mengasah kemampuannya. Rara sempat ditarik ke tim Kayze Avere Fede, sebelum akhirnya berlabuh di tim Dunia Games Avere Fede, dimana kemampuan leadership dan skill–nya membuat Rara didapuk sebagai  in-game team leader. Dia berhasil membawa timnya mencicipi Juara 2 di Princess Series season 2, dan meraih Juara 1 di turnamen tingkat nasional CODM Queen Series Season 3.

Baca juga :   Garena Beri Apresiasi Hingga Rp 1 Miliar Bagi Timnas Free Fire Indonesia Peraih Medali Di SEA Games 2021

Perempuan yang kuliah di jurusan Public Relations ini mengaku mengidolakan sosok Merry Riana dan Maudy Ayunda, dikarenakan keduanya merupakan sosok perempuan tangguh yang juga mahir di bidang public speaking, pintar mengatur waktu antara pendidikan dan  hobi, sertan. Selain itu, sosok idola Rara di dunia eSport salah satunya adalah Monica Carolina “Nixia”, 

“Kak Nixia adalah salah satu ladies pro gamer pertama di dunia esport Indonesia yang sangat terkenal, banyak prestasi, juga ikutan banyak turnamen hingga namanya muncul dimana-mana. Saya bahkan pernah ketemu dirinya waktu masih SD, dan momen paling berkesan adalah ketika dia menyemangatiku untuk berkarir di bidang esports, mengakui bahwa saya punya potensi di sini. Saat itulah saya mulai tergerak dan sadar bahwa ini adalah hal yang baik dan saya sangat termotivasi bisa terus berkarir di dunia esport,” paparnya.

 

Zahra Aisha dan tim CODM
Zahra Aisha dan tim Call of Duty : Mobile (CODM) (Foto: Istimewa/youngster.id)

 

Tantangan untuk Menjadi yang Terbaik  Dunia Esports

Seperti halnya olah raga lain, atlet eSports Rara juga disibukkan oleh jadwal latihan dan turnamen yang padat. Apalagi, menjelang turnamen durasi latihan semakin padat, mulai Senin sampai Minggu, dari pagi sampai malam. Di sisi lain, Rara yang saat ini masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi pun dituntut untuk dapat menyeimbangkan waktunya untuk belajar, mengerjakan tugas, latihan, dan mengikuti turnamen. Di mana, hal tersebut memerlukan penentuan skala prioritas yang memadai agar semua berjalan lancar dan tanpa hambatan,

“Agar bisa mengatur waktu dengan baik harus punya jadwal prioritas berdasarkan empat skala, dimulai dari yang sangat penting, lumayan penting, penting, dan tidak penting. Table management ini bisa memudahkan kalian dalam menentukan skala prioritas latihan, turnamen, dan belajar. Sehingga hasilnya bisa maksimal di esport berprestasi, dan kuliah berjalan lancar,” jelasnya. 

Selain pengaturan waktu di sela-sela kesibukan, menurut Rara, dibutuhkan skema latihan yang mumpuni dan fundamental skill yang tepat dalam bermain. Layaknya cabang olahraga lainnya. Hal ini dibutuhkan agar para pemain dapat naik tingkat menjadi pro players yang mahir secara strategi dan ahli dalam penguasaan permainan.

Baca juga :   OPPO Reno6 Series 5G Dukung Aktivitas Anak Muda di Bidang Fotografi, Esports, dan Musik

“Para pemula mungkin harus develop skill yang memadai dulu. Setelah skill-nya mumpuni, nanti pasti bakal dilirik kok sama tim dan manager. Selain itu para pemula juga harus paham mengenai maps, peran, dan strategi dalam bermain sebagai tim. Sebab tim ini penting dan untuk membangun chemistry butuh proses dan waktu,” ujar Rara memberi saran.

 

Pentingnya Support System

Karir yang cemerlang dan torehan prestasi Rara selaku lady gamer tidak lepas dari dukungan keluarga dan teman serta lingkungan sekitarnya sebagai sebuah support system. Meskipun demikian, awalnya Rara mengakui tidak mudah mendapatkan dukungan dari orang tua lantaran stereotip yang melekat di benak masyarakat bahwa perempuan gaming itu buruk. Namun, perlahan dan pasti dukungan keluarga diraih atas prestasi yang Rara torehkan,

“Awalnya tidak mudah, tipe lingkungan keluarga saya harus showing dulu, tunjukkan dan buktikan dulu baru keluarga akan mendukung. Jadi  harus kasih bukti bahwa saya bersinar dan berprestasi di dunia esport. Dan Alhamdulillah, sekarang keluarga dan temen kalau ada latihan nemenin, bahkan kalau ada turnamen ikut. Apalagi, kalau di live comments gitu ada yang bilang semangat, Rara. Rasanya seneng banget,” ungkap Rara.

Bahasan mengenai support system pun tidak berhenti sampai di lingkungan keluarga dan pertemanan. Di masa mendatang, Rara berharap agar sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, developers, event organizers dan asosiasi semakin kuat sehingga ladies esport turut berkembang dan menciptakan ekosistem esport lebih inklusif bagi seluruh kalangan.

 

medali dan plakat penghargaan
Medali dan plakat penghargaan yang diraih Zahra Aisha (Foto: Istimewa/youngster.id)

 

“Kolaborasi antara pemerintah, developers, player, asosiasi, event organizers, komunitas dan tim ladies agar semakin solid. Demi mewujudkan inklusivitas dan kesetaraan makin terasa di esport. Apalagi, esport di Indonesia tumbuh cepat, berkembang dan sangat besar pangsanya baik di mobile maupun PC Games. Jadi potensinya sangat besar untuk dikembangkan. Sehingga dengan adanya dukungan dari banyak pihak,  ekosistem esport di Indonesia akan lebih kompetitif dan inklusif dan melahirkan banyak pro scene. Saya berharap semoga ke depannya pro scene ladies esport makin banyak, para ladies esport semakin mendapat ruang dan wadah untuk tumbuh dan berkembang di dunia esport. Kompetisi makin banyak, Prize Pool makin merata dan para ladies bisa memaksimalkan potensi dan melejitkan prestasinya di dunia esport,” tutup Rara.

 

FAHRUL ANWAR

Tags: Call of Duty: Mobile (CODM)esportlady gamerZahra Aisha
Previous Post

UniPin Jadi Salah Satu Partner Shopee dengan Performa Terbaik

Next Post

Tokopedia Umumkan UMKM Lokal Kecantikan Pilihan Masyarakat

Related Posts

RRQ Kazu
News

Ada Peluang Juara Dari Lima Tim Esport Indonesia di FFWS SEA 2025 Spring

28 April 2025
0
Tim Kuda Hitam Sriwijaya Esports Raih Juara FFNS 2025 Spring di Medan
Headline

Tim Kuda Hitam Sriwijaya Esports Raih Juara FFNS 2025 Spring di Medan

24 Maret 2025
0
Tri H3RO Masterclass
News

H3RO Masterclass Jadi Wadah Asah Talenta Esport Gen Z

14 Februari 2025
0
Load More
Next Post
Tokopedia Beauty Awards 2021

Tokopedia Umumkan UMKM Lokal Kecantikan Pilihan Masyarakat

Grab EV

Grab, Emtek dan Bukalapak Dukung Solo Jadi Smart City

Rich Brian

AXE Bersama Rich Brian Gelar Kompetisi Talenta Bagi Gen Z

Discussion about this post

Recent Updates

platform rekrutmen digital

JobCity.id, Platform Rekrutmen Digital Berbasis AI

30 Mei 2025
Kembangkan PLTS

Kembangkan PLTS dan BESS, RGE dan TotalEnergies Sepakati Investasi Bersama

30 Mei 2025
Danantara-INA x Eramet

Dukung Hilirisasi Industri Nikel di Indonesia, Danantara Indonesia dan INA Bermitra dengan Eramet

30 Mei 2025
British Council

Kolaborasi British Council & HSBC Membangun Keterampilan Iklim di Kalangan Anak Muda

28 Mei 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Johannes Ardiant : Bisnis Makanan Sehat Untuk Bahagiakan Banyak Orang

Johannes Ardiant : Bisnis Makanan Sehat Untuk Bahagiakan Banyak Orang

21 Maret 2019
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Sylvia Surya

Sylvia Surya : Sukses “Mengembangbiakan” Kedai Kopi Melalui Cara Waralaba

14 April 2022
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
platform rekrutmen digital

JobCity.id, Platform Rekrutmen Digital Berbasis AI

30 Mei 2025
Kembangkan PLTS

Kembangkan PLTS dan BESS, RGE dan TotalEnergies Sepakati Investasi Bersama

30 Mei 2025
Danantara-INA x Eramet

Dukung Hilirisasi Industri Nikel di Indonesia, Danantara Indonesia dan INA Bermitra dengan Eramet

30 Mei 2025
British Council

Kolaborasi British Council & HSBC Membangun Keterampilan Iklim di Kalangan Anak Muda

28 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version