youngster.id - Di tengah pertumbuhan sektor e-commerce yang cukup pesat di Asia Tenggara, Indonesia mengungguli negara lainnya dengan pencapaian hingga US$ 12 miliar di tahun 2018. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar e-commerce di Indonesia seiring bertumbuhnya jumlah UMKM nasional. Sayangnya, dari total 63 juta UMKM di Indonesia, hanya 26% yang dianggap memenuhi syarat mendapatkan akses ke pendanaan.
Untuk mendukung itu, Modalku, platform Peer-to-Peer (P2P) lending digital menjalin kerja sama dengan Zilingo untuk menyediakan solusi pendanaan bagi para pedagang (merchant) melalui proses digital yang efisien. Melalui kerja sama ini, Modalku dapat melakukan keputusan penilaian kredit menggunakan data alternatif sehingga keputusan dibuat berdasarkan informasi yang lebih menyeluruh dan struktur pinjaman lebih bertanggung jawab.
Pada saat yang sama, para merchant online dapat mengakses modal usaha secara tepat waktu agar mereka dapat segera membeli kebutuhan usaha serta mengembangkan bisnisnya. Arus kas tambahan dari Modalku ini juga sangat berguna saat musim penjualan sedang ramai, di mana merchant e-commerce dapat menggunakan pendanaan untuk melayani volume pesanan yang meningkat serta menambah pendapatan.
Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO Modalku, mengatakan Modalku mendukung UMKM dengan cara menyediakan akses pinjaman modal usaha.
“Kerja sama kami dengan Zilingo telah menjadi kesempatan berharga untuk meluaskan jangkauan pasar kami, tak hanya di Indonesia tapi juga di Singapura. Semua ini sesuai dengan visi grup Modalku untuk memberdayakan UMKM di Asia Tenggara,” kata Reynolddalam siaran pers, Jumat (13/9/2019).
COO Zilingo Aadi Vaidya menyatakan, keberadaan modal usaha dan arus kas yang lancar sangat dibutuhkan bisnis untuk berkembang secara efisien. “Kami menyambut kesempatan yang ada untuk memfasilitasi akses ke solusi pendanaan bagi merchant dan manufacturer Zilingo melalui kerja sama dengan Modalku,” ujarnya.
Di tengah pertumbuhan sektor e-commerce yang cukup pesat di semua pasar Asia Tenggara, Indonesia mengungguli negara lainnya dengan pencapaian hingga US$ 12 miliar pada tahun 2018. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar e-commerce di Indonesia seiring bertumbuhnya jumlah UMKM nasional.
Sayangnya, dari total 63 juta UMKM tanah air, hanya 26% yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan akses ke pendanaan. Situasi ini menjadi peluang besar bagi Modalku untuk meningkatkan akses terhadap pinjaman usaha bagi para UMKM lokal.
Berdasarkan 2018 ASEAN SME Transformation Survey dari UOB, Dun & Bradstreet, dan EY, mayoritas dari UKM ASEAN yang disurvei tidak memenuhi syarat untuk kredit formal karena beberapa alasan seperti tidak memiliki aset untuk jaminan, laporan keuangan atau rencana usaha tidak memadai, atau kurang riwayat kredit.
Sebanyak 67,8% dari responden survei juga lebih menyukai pendanaan alternatif seperti yang ditawarkan platform P2P lending karena kecepatan dan fleksibilitas dalam proses penilaian kredit, serta kecepatan dalam memproses pinjaman.
STEVY WIDIA
Discussion about this post