youngster.id - Meskipun generasi ini sudah menjadi penggerak utama ekonomi digital, pengembangan lebih lanjut atas kemampuan generasi ini sangatlah penting untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mendorong perusahaan teknologi global Zoho bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya menyelenggarakan Young Creator Program (YPC) untuk tahun kedua berturut-turut.
Country Lead, Zoho Indonesia Handito Aji Saroso mengatakan, inisiatif ini merupakan bagian dari upaya global Zoho Creator, platform low-code/no-code (LCNC) Zoho, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal guna memanfaatkan kekuatan solusi LCNC seperti Zoho Creator untuk mengembangkan aplikasi bisnis yang kuat tanpa memerlukan pengalaman koding apapun.
“Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat menutup kesenjangan antara kurikulum akademis dan kebutuhan bisnis di dunia nyata. Dengan menambahkan praktik dan pengalaman terbaik kami ke dalam kurikulum, kami berupaya untuk memberikan dampak yang berkelanjutan pada kumpulan talenta lokal dan memberikan manfaat bagi komunitas bisnis,” kata Handito dikutip Rabu (4/9/2024).
Menurut dia, pihaknya mengevaluasi keberhasilan kolaborasi sepanjang tahun lalu dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Sehingga, kini program Zoho Creator dapat diimplementasikan dalam kurikulum untuk perguruan tinggi.
“Bersama-sama, kami bertujuan untuk memberdayakan generasi talenta digital berikutnya dan memberikan keterampilan fungsional kepada tenaga kerja lokal yang akan memberikan perubahan nyata pada lanskap bisnis,” ucap Handito.
YCP bertujuan untuk membina talenta muda yang inovatif serta meningkatkan literasi digital, memberdayakan mereka untuk mengatasi tantangan bisnis di dunia nyata. Aksesibilitas solusi LCNC memungkinkan usaha kecil untuk mengembangkan aplikasi dengan pengetahuan koding yang minim, yang mengurangi biaya dan mempercepat proses pemasaran, sehingga menciptakan persaingan yang seimbang bagi semua bisnis.
Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor ITS, Bambang Pramujati dan Zoho, menandai dimulainya kemitraan baru dan debut global modul LCNC dari Zoho Creator sebagai bagian dari kurikulum di perguruan tinggi. Selain melatih 70 mahasiswa, program tahun ini memperkenalkan train-the-trainer model, yang mengikutsertakan 40 dosen dalam pelatihan khusus, sehingga memastikan bahwa kelompok mahasiswa di masa mendatang juga akan mendapat manfaat dari kurikulum ini.
Selain itu, ITS menyelenggarakan sebuah sesi dengan 60 peserta dari UKM lokal untuk meningkatkan kesadaran akan solusi LCNC bagi komunitas bisnis lokal. Dengan mengadopsi pendekatan ini, YPC bertujuan untuk memperluas dampak edukasi LCNC, sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap solusi ini di sektor bisnis di Surabaya.
“Keberhasilan penerapan inisiatif seperti Young Creator Program telah menginspirasi mahasiswa kami untuk berinovasi dan merangkul digitalisasi dalam bisnis tanpa memerlukan pengetahuan koding yang luas. Selain itu, program Training of Trainers telah membekali dosen-dosen kami untuk menjadi pendidik yang lebih baik, yang mampu menyebarkan literasi digital pada masyarakat yang lebih luas,” kata Syarifa Hanoum Ketua Jurusan Manajemen Bisnis ITS.
Menurut Syarifa, kolaborasi ini juga menjangkau lebih dari sekadar mahasiswa dan fakultas ITS, menjangkau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu mereka mengadopsi perangkat digital dan memajukan bisnis mereka. “Secara keseluruhan, kolaborasi ini tidak hanya memberdayakan mahasiswa dan dosen kami tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat luas,” katanya.
Rangkaian pembelajaran komprehensif tersebut memberikan peserta pengalaman langsung dalam membangun aplikasi menggunakan Zoho Creator, platform low-code/no-code yang canggih. Selama tiga hari, peserta dipandu melalui komponen dasar pengembangan aplikasi, termasuk pembuatan formulir, basis data relasional, laporan, dasbor, dan alur kerja.
Program ini juga memperkenalkan fitur-fitur canggih seperti Deluge scripting, integrasi AI, dan berbagai fungsi khusus, yang membekali mahasiswa dengan keterampilan untuk mengotomatiskan proses, mengelola siklus hidup aplikasi, dan menghubungkan lebih dari 600 aplikasi eksternal. Di akhir pelatihan, peserta memiliki pengetahuan untuk merancang, mengembangkan, dan mengelola aplikasi bisnis yang berfungsi penuh.
STEVY WIDIA