youngster.id - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) menciptakan inovasi berupa remote mobile UV-C Disinfektan dan lemari UV-C. Robot disinfektan ini berfungsi sebagai alat sterilisasi ruangan dan peralatan dari virus dan mikroba
Kepala PRFN Kristedjo Kurnianto mengatakan sebagai bentuk kontribusi dalam penanggulangan Covid-19, BATAN menciptakan alat sterilisasi dengan memanfaatkan teknologi sinar ultraviolet C (UV-C).
“Wabah covid-19 masih berlangsung dan mungkin dalam waktu yang lama, untuk itulah dibutuhkan alat sterilisasi untuk ruangan dan peralatan yang efektif dan efisien dalam membasmi mikroba dan virus,” kata Kristedjo yang dilansir dari laman BATAN baru-baru ini.
Menurut dia, lebih dari 100 tahun, teknologi sterilisasi dengan UV-C dimanfaatkan di dunia dan sudah terbukti efektif dan efisien. Pembuatan kedua alat sterilisasi ini, lanjutnya, dimulai pada akhir bulan Maret 2020 bersamaan dengan berawalnya penyebaran Covid-19 di Indonesia
“Remote Mobile UV-C disinfektan atau Robot UV-C Disinfektan untuk sterilisasi ruangan dan dapat menjangkau berbagai tempat di ruangan secara fleksibel dan aman, sedangkan lemari UV-C disinfektan untuk sterilisasi multi guna berbagai barang yang terkontaminasi virus atau bakteri seperti alat kesehatan, dan alat pelindung diri (APD) kesehatan,” imbuhnya.
Kristedjo juga menjelaskan kedua alat ini menggunakan lampu UV yang memiliki panjang gelombang dari 200 – 280 nanometer yang termasuk dalam kelompok UV-C. Menurutnya, UV-C di alam berasal dari radiasi matahari dan tidak sampai ke permukaan bumi karena terserap oleh atmosfer bumi.
UV-C juga sering disebut dengan UV Germicidal karena memiliki sifat yang dapat membunuh dan menghentikan replikasi mikroorganisme termasuk virus dengan mekanisme merusak DNA/RNA makhluk hidup dan virus dengan derajat kehidupan yang sederhana. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa UV-C efektif membasmi mold (kapang/ jamur), bakteri, dan virus.
“Sinar ini juga sudah terbukti efektif menghancurkan virus airborne influenza dan virus SARS yang merupakan virus serumpun dengan Covid-19. Daya tembus UV-C sangat rendah sehingga efektif untuk sterilisasi udara dan permukaan benda, namun memiliki daya rusak tinggi,” imbuhnya.
Kepala PRFN ini menyebut alat UV-C telah banyak dimanfaatkan untuk sterilisasi alat transportasi publik seperti bis kota, gerbong kereta, maupun rumah sakit di Wuhan Tiongkok. Namun karena sinar UV-C dapat membahayakan manusia apabila terpapar langsung dalam jangka waktu tertentu, maka dalam pengoperasian alat ini harus memperhatikan faktor keselamatan bagi operatornya.
Menurutnya, sebagian besar material yang digunakan untuk membuat kedua alat ini diproduksi di dalam negeri, kecuali lampu UV-C yang masih diproduksi di luar negeri, dapat ditemukan di pasar lokal.
Kedua alat ini hampir final, butuh sedikit penyempurnaan terutama dalam penyusunan prosedur operasi dan APD untuk operator dan pengujian oleh pihak yang berwenang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post