youngster.id - Tim mahasiswa Program Studi Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih Juara 1 pada Student Paper Competition di ajang International Process Metallurgy Conference (IPMC) 2025.
Tim yang terdiri atas Aisyah Fathiyah Salsabila, Fierdy Akasya, Daniel Jonathan Aritonang, dan Lutfi Andrean ini mengusung penelitian berjudul, “Hydrogen Reduction of Lateritic Nickel Ore Using A Fluidized Bed Reactor Toward Environmentally Sustainable Ferronickel Production“. Gagasan ini dimotivasi oleh upaya dekarbonisasi pada industri nikel Indonesia yang pertumbuhannya sangat masif.
“Inovasi ini mengupayakan agar emisi CO2 berkurang dengan menggunakan hidrogen. Reduksi dengan hidrogen akan menghasilkan uap air (H2O) sehingga menghindari penggunaan karbon,” papar Daniel dikutip dari laman itb, Selasa (11/11/2025).
Daniel mengungkapkan, rute pirometalurgi konvensional untuk mengolah nikel (bahan baku stainless steel) sangat intensif menghasilkan emisi CO2. Padahal, Indonesia adalah negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia (sekitar 42,3%) dan ekspor feronikel (FeNi) terus naik seiring bertambahnya fasilitas smelter.
Penelitian mereka menggunakan bijih nikel laterit jenis saprolit dari Sulawesi Tenggara. Hasil percobaan (reduksi dan peleburan) menunjukkan bahwa proses reduksi dengan hidrogen pada fluidized bed reactor (FBR) sangat selektif untuk Nikel dibandingkan Besi.
Perjalanan mereka untuk meraih juara tidak mudah. Proses kompetisi terdiri atas tiga tahap: seleksi abstrak, full paper (semifinal), dan presentasi (final). Di babak final, mereka bersaing dengan 4 tim lain dari ITB, Universitas Diponegoro, dan Universitas Pertamina. Persiapan penelitian dilakukan selama satu bulan, diikuti penyelesaian paper selama dua bulan.
Aisyah mengaku tantangan terbesar ada pada saat percobaan. “Reaktor yang digunakan adalah reaktor baru sehingga harus ada penyesuaian pada percobaan. Selain itu, tantangan lain adalah keharusan dalam menggunakan bahasa Inggris saat presentasi kepada juri,” ujarnya.
Faktor kunci kemenangan mereka adalah ide inovasi yang sejalan dengan tema lomba dan kemampuan menjawab pertanyaan juri dengan jelas. Mereka juga menekankan pentingnya dukungan dari dosen pembimbing mereka yang juga Wakil Dekan Bidang Sumberdaya Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB, Ir. Taufiq Hidayat, ST., M.Phil., Ph.D., IPM. dan fasilitas dari Laboratorium Pirometalurgi ITB.
“Teruslah memiliki semangat untuk berinovasi khususnya dalam upaya dekarbonisasi industri di dunia. Tidak ada ide inovasi yang tidak berguna. Mari kita wujudkan sustainable process untuk masa depan dunia yang lebih baik,” pungkas Lutfi.
IPMC 2025 diselenggarakan oleh Prodi Teknik Metalurgi ITB dan Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG) ITB.
STEVY WIDIA















Discussion about this post