ES-PORT, Kotak Pendingin Ramah Lingkungan

Tim dari Departemen Teknik Industri ITS di Seoul International Invention Fair (SIIF) 2019. (Foto: istimewa)

youngster.id - Teknologi ramah lingkungn telah menjadi isu strategis di kalangan akademisi. Berangkat dari itu, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) membuat gagasan kotak pendingin ramah lingkungan, yang diberi nama ES-PORT.

Tim dari Departemen Teknik Industri ITS beranggotakan tiga mahasiswa lintas angkatan, Muhammad Adrian Fadhilah, Reza Aulia Akbar, dan Dito Abrar Amanullah dengan bimbingan Dr Adithya Sudiarno dan dan Ratna Sari Dewi ini.

Adithya Sudiarno, salah satu dosen yang ikut andil dalam perancangan produk tersebut menuturkan Produk ini terinspirasi dari permasalahan para nelayan yang 6 sampai 7 persen hasil tangkapannya sering membusuk sebelum dijual.

“Juga mengacu pada masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh media penyimpanan bahan pangan yang masih menggunakan freon (Chlorofluorocarbon),”ujarmya.

Konsep inilah yang menjadikan timnya meraih penghargaan spesial dari dalam kompetisi Seoul International Invention Fair (SIIF) 2019 di Korea Selatan baru-baru ini.

Muhammad Adrian Fadhilah, salah satu anggota tim menjelaskan, produk ES-PORT telah diuji coba dan diaplikasikan langsung pada nelayan di wilayah Kenjeran, Surabaya.

“Dalam pengujiannya, produk ini mampu mendinginkan hingga suhu minus 5,5 derajat celcius selama kurang lebih sepuluh jam,” jelas Adrian.

Dia menjelaskan, bagian pertama adalah eco desaign yang menggunakan bahan 100% dari Recycled High Density Polyethylene (HDPE). Hal ini berpengaruh pada penambahan kapasitas penyimpanan. Sehingga dengan menambah lembaran baru HDPE di beberapa bagian, maka kapasitas produk akan membesar.

Kedua, adalah pada komponen pendingin yang menggunakan termoelektrik (perangkat konversi energi panas) dan ice gel. Ketiga, adalah penggunaan panel surya dan listrik. Serta terakhir, desain mobilitas produk yang dibuat mengacu prinsip rancangan antropometri (pengukuran dimensi tubuh manusia) agar produk bersifat ergonomis.

Tim dari Departemen Teknik Industri ITS berhasil meraih medali emas dan beberapa penghargaan spesial pada gelaran tahunan pameran produk riset yang diikuti 635 inventor dari 30 negara.



STEVY WIDIA

Exit mobile version