youngster.id - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) meraih medali emas dalam ajang kompetisi International Trade Fair of Ideas, Inventions and New Products (The iENA) di Nurenberg, Jerman, pada November 2018. Mereka menang berkat membuat genting dari limbah Styrofoam.
Kelompok mahasiswa itu adalah Yunnia Rahmandanni, Latifa Nida, Nurul Hidayah (Fakultas Sains dan Matematika), Ibadurrahman (Fakultas Tehnik), dan Rifqi Rudwi (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) dengan bimbingan, Moh Nur Sholeh.
Yunnia menjelaskan, pembuatan genting inovasi ini sebenarnya sama dengan genting pada umumnya, yaitu menggunakan material semen dan pasir. Namun perbedaannya dengan menambahkan styrofoam yang sebelumnya dihancurkan menjadi butiran-butiran kecil agar mudah menyatu dengan bahan semen dan pasir.
“Gagasan inovasi produk baru ini diinspirasi dari kegelisahan kami dan teman-teman melihat banyaknya limbah styrofoam dan kita tahu styrofoam itu tidak ramah lingkungan karena tidak dapat diuraikan oleh alam. Oleh karenanya terpikir bagi kami bagaimana membuat produk dengan memanfaatkan limbah styrofoam tersebut, karena biayanya murah untuk ukuran kami mahasiswa,” tutur Yunnia, yang dilansir Humas Undip Senin (26/11/2018).
Genting inovasi berbahan campuran styrofoam ini dibuat melalui proses pengolahan berbasis sains dan didesain memiliki ketahanan terhadap guncangan. Bobotnya juga yang lebih ringan dan kelentingan yang tinggi dibanding genting beton. Tekanan rata-rata (Fc’) 1,59 MPa, modulus elastisitas (Ec) 496 MPa dan modulus of ruture 0,6282 MPa dan berat rata-rata sebesar 760 kg/m3.
“Penambahan styrofoam ini dilakukan dengan komposisi tertentu, agar dihasilkan genting yang relatif ringan serta memiliki kelentingan yang optimal, sehingga dapat meminimalisasi korban jiwa akibat tertimpa reruntuhan atap akibat gempa,” tutur Muh Nur Sholeh, dosen pembimbing, yang juga sebagai pengampu mata kuliah Mekanika Rekayasa Struktur Bangunan Tahan Gempa, Sekolah Vokasi, Undip.
Produk genting inovasi yang ramah lingkungan ini bisa menyerap limbah styrofoam sebanyak 5kg/m2genteng. Jika asumsi satu rumah atapnya 40 m2 maka limbah styrofoam yang dapat diserap sebanyak 200 kg styrofoam tiap rumah.
STEVY WIDIA
Discussion about this post