youngster.id - Inovasi di bidang holtikultura terus bergulir. Dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menjuarai Kompetisi Rekayasa Hayati, Bioengineering Summit 2016 dengan memanfaatkan daun jambu biji untuk pembuatan produk tabir surya.
Jambu biji menjadi salah satu buah yang banyak mengandung banyak khasiat. Namun Denny dan Marchellinus Demas menemukan bahwa tak hanya buahnya, daun jambu biji juga berpotensi dikembangkan dan dimanfaatkan. Mahasiswa teknik kimia tersebut kemudian membuat sebuah karya ilmiah berjudul ‘Pemanfaatan Senyawa Proantosianidin dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava) untuk Pembuatan Produk Sunscreen’.
“Sebelumnya kami tak menyadari bahwa daun jambu biji mengandung banyak manfaat,” ujar Denny dilansir dari laman ITB, Kamis (17/11/2016).
Gagagasan tersebut kemudian diikutsertakan dalam (BE Summit) 2016, yakni kompetisi yang memberikan penekanan pada aplikasi sumber daya hayati tropikal. “Melalui kompetisi ini, kami dapat menuangkan ide untuk mengembangkan produk dari daun jambu biji tersebut,” ucapnya.
Denny berharap, selanjutnya ide yang telah dibuat bersama timnya dapat diimplementasikan dalam sebuah produk sehingga bermanfaat bagi masyarakat. “Semoga penelitian ini dapat dikembangkan dan diwujudkan sebagai produk yang nyata,” imbuhnya
Pada kompetisi itu Fakulta teknik kimia ITB berhasil memborong gelar juara. Selain Denny dan Marchellinus yang memperoleh juara pertama, rekannya, yaitu Riky dan Cindy berhasil meraih juara kedua dengan judul paper ‘Produk Pereda Rasa Sakit Gigi Berbahan Minyak Cengkeh’. Sedangkan juara ketiga diraih Subiantoro dan Hendi Aviano Prasetyo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post