Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Innovation

iROS Surveillance, Alat Pendeteksi Zat Kimia Dari ITB

19 Juni 2018
in Innovation, News
Reading Time: 2 mins read
iROS Surveillance, Alat Pendeteksi Zat Kimia Dari ITB

alat pemetaan kadar kontaminan kimia dari ITB. (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro yang menciptakan alat untuk memonitor kadar kontaminan kimia yang berbahaya di alam terbuka.

Alat yang diberi nama iROS Surveillance ini merupakan gabungan dari Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Unmanned Ground Vehicle (UGV). Yaitu, sebuah unit UGV bernama SEEKER JR, dan sebuah drone bernama TARROT T680 sebagai UAV. Keduanya secara bersama melakukan pengawasan dan pemetaan kadar kontaminan kimia secara real time dan otonom.

Produk ini merupakan karya dari Deddy Welsan, Johnson Lee, dan Riza Syaihikma. “Pembuatan alat ini dilatarbelakangi dengan maraknya penggunaan kontaminan zat kimia berbahaya di Indonesia, yang tentunya dapat membahayakan masyarakat,” tutur Johnson dilansir laman ITB baru-baru ini.

Menggunakan banyak sensor, iROS Surveillance memiliki fitur utama yang penting dan sangat bermanfaat untuk pengawasan dan pemetaan. Diantaranya adalah kemampuan untuk automatic tracking, yang didukung dengan teknologi Global Positioning System (GPS). Selain itu, didukung roda dan rangka yang kuat, iROS Surveillance juga memiliki jangkauan hingga 50 km dan cocok digunakan untuk berbagai medan dan cuaca.

Baca juga :   ITB Masih Menjadi Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia

Selain unit UAV dan UGV, iROS Surveillance juga dilengkapi dengan suatu sistem antarmuka yang dikembangkan dari perangkat lunak kendali penerbangan bernama QGroundControl yang bersifat open source. Sistem antarmuka tersebut sebagai pengendali atau penghubung antara pengguna dengan wahana yang digunakan.

Melalui sistem antarmuka tersebut, iROS Surveillance dapat melakukan Automatic Takeoff and Landing (ATOL) dan bergerak sesuai jalur yang telah diatur oleh pengguna. Tidak hanya itu, sistem antarmuka tersebut juga memiliki fitur visualisasi yang dapat menampilkan data – data yang penting, seperti posisi iROS Surveillance, konsentrasi kontaminan zat kimia, serta jalur pemetaan yang diatur oleh pengguna.

Untuk dapat menggunakan iROS Surveillance, pengguna harus terlebih dahulu menentukan beberapa parameter, seperti titik Take Off, sensitivitas sensor, serta jalur yang dilalui. Disini, iROS Surveillance menggunakan pengaturan jalur yang menyerupai grafik sinyal digital, yang secara konstan membentuk kumpulan persegi panjang.

Baca juga :   Indonesia Siap Produksi Pesawat Glider

“Hal ini diimplementasikan agar jalur tersebut membentuk suatu daerah cakupan yang luas, serta memberikan data yang akurat” tutur Johnson.

Setelah mengatur jalur, UGV akan bergerak dari titik awal ke titik Take Off, dimana drone akan mulai terbang dan mengikuti jalur yang telah ditentukan untuk melakukan proses pengawasan dan pemetaan.

Data yang diperoleh pada proses tersebut dikirimkan secara real time dan ditampilkan kepada pengguna menggunakan sistem antarmuka yang diciptakan lebih dulu. Setelah selesai, drone akan mendarat pada UGV dan iROS Surveillance akan bergerak kembali ke titik awal.
Untuk pengembangan kedepan, ketiga mahasiswa ITB ini berharap iROS Surveillance dapat digunakan dalam berbagai kasus di Indonesia.

Baca juga :   Gelang Pintar Ini Kini Punya Fitur Pendukung Gaya Hidup Sehat

“Kami berharap alat kami juga digunakan di berbagai kasus, misalnya, untuk mengatasi zat kimia di daerah konflik dan industri dengan tingkat kecelakaan yang tinggi,” lanjut Johnson. Mereka juga berharap alat tersebut juga dapat digunakan secara luas untuk keperluan lainnya, seperti pertanian, geomapping, smart city, serta forest monitoring.

FAHRUL ANWAR

Tags: Institut Teknologi Bandung (ITB)iROS Surveillancepemetaan kadar kontaminan kimia
Previous Post

Dompet Dhuafa Tebar Zakat Fitrah Hingga Pelosok Negeri

Next Post

Facebook Messenger Tambah Fitur Bertema Piala Dunia

Related Posts

Kembangkan Navigasi Aman di Area Radiasi, Tim ITB Raih Juara 2 Global HackAtom Indonesia 2025
Headline

Kembangkan Navigasi Aman di Area Radiasi, Tim ITB Raih Juara 2 Global HackAtom Indonesia 2025

2 September 2025
0
Telkomsel Pamerkan Beragam Solusi AI Terkini di KSTI Indonesia 2025
News

Telkomsel Pamerkan Beragam Solusi AI Terkini di KSTI Indonesia 2025

11 Agustus 2025
0
Kerjasama Telkomsel dan ITB Hadirkan AI Innovation Hub
News

Kerjasama Telkomsel dan ITB Hadirkan AI Innovation Hub

8 Agustus 2025
0
Load More
Next Post
Facebook Messenger Tambah Fitur Bertema Piala Dunia

Facebook Messenger Tambah Fitur Bertema Piala Dunia

Astra Investasi Modal Rp 2 Triliun di Go-Jek

Go-Jek Ditawari Pendanaan Baru 1 Milyar Dollar

OVO dan GrabPay Siapkan Dompet Elektronik Terpadu

Grab Cetak Pendapatan Rp13,9 Triliun

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version