youngster.id - ITB berhasil membangun anechoic chamber atau ruangan tanpa gema pertama di Indonesia. Ruangan berukuran 120 meter persegi ini terletak diGedung Center for Advanced Sciences (CAS) ITB.
Anechoic chamber merupakan suatu ruangan yang didesain untuk menyerap gelombang suara serta gelombang elektromagnetik secara menyeluruh. Struktur ruangan ini seperti ruangan biasa, namun yang membedakannya adalah seluruh dinding ruangan tersebut dilapisi dengan material berdaya serap tinggi. Lapisan yang disebut wedges pada ruangan tersebut berbentuk seperti kumpulan piramida dengan puncak yang mengarah pada inti ruangan.
Dengan perpaduan material dan struktur lapisan ini, anechoic chamber dapat mencegah pantulan gelombang dari suara yang berasal dari ruangan tersebut serta menghindari gangguan suara yang berasal dari luar. Interval frekuensi gelombang yang ingin diisolasi bergantung dari volume ruangan dan ukuran wedges. Hal ini menyebabkan tiap ruangan memiliki karakteristik desain yang unik.
Ruangan yang merupakan bagian dari Laboratorium Akustik CAS ini dibangun untuk menggantikan ruangan serupa yang terletak di Laboratorium Fisika Bangunan “Adhiwiyogo” yang saat ini telah dibongkar.
Anechoic chamber ini sejatinya ditujukan untuk penelitian karakteristik akustik dari suatu material. Salah satu contohnya adalah penelitian yang dilakukah oleh Rizkia (Fisika Teknik 2012). Ia menggunakan anechoic chamber untuk meneliti desain bangunan yang sesuai untuk memaksimalkan kualitas akustika Gelora Bung Karno. Selain penelitian internal, ruangan ini rencananya akan dibuka untuk pihak luar ITB, terutama bagi pelaku industri.
“Yang biasanya dilakukan di sana adalah penelitian kualitas akustik suatu material. Misal suatu perusahaan otomotif ingin mengetahui berapa persen tingkat absorbsi suatu material terhadap suara. Secara prinsip ruang itu dibuat sedemikian rupa sehingga kita bernapas saja tuh kedengaran,” jelas Agustinus Adib Abadi, dosen Arsitektur ITB yang menjadi koordinator perencanaan ruang tanpa gema di Gedung CAS ITB, seperti dilansir laman ITB.
Pengerjaan ruangan ini diserahkan kepada IAC Acoustics Australia, salah satu perusahaan terbesar di dunia yang beroperasi di bidang akustik. Proses pengerjaannya pun rumit, mulai dari perencanaan ruangan, pembangunan ruangan, dan pengiriman desain ruangan ke desainer wedges.
Wedges kemudian dibuat di Tiongkok dan dikirimkan ke ITB untuk selanjutnya dilakukan pemasangan yang memakan waktu kurang lebih 3,5 bulan. Tidak heran beberapa universitas yang sempat memulai proyek serupa gagal di tengah jalan karena persiapan yang sangat kompleks. Selain itu, calon pengguna anechoic chamber juga perlu menjalani pelatihan yang akan diberikan oleh teknisi dari IAC Acoustics Australia terlebih dahulu untuk memastikan calon pengguna telah siap menggunakan ruangan tersebut.
Dengan tersedianya fasilitas penelitian tersebut (semi-anechoic dan anechoic chamber), diharapkan teknologi akustika Indonesia dapat berkembang dan meningkat.
ANGGIE ADJIE SAPUTRA
Editor : Stevy Widia