Jackybox , Inovasi Kardus Cantik dari Limbah Kulit Nangka

Jackybox

Produk Jackybox karya UPN Jogja. (Foto: istimewa/twitter)

youngster.id - Tim mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta (UPN Jogja) melakukan inovasi membuat kardus cantik dari limbah kulit nangka. Karya ini berangkat dari kepedulian banyaknya limbah kulit nangka hasil dari pengolahan makanan gudeg.

“Gudeg sudah menjadi salah satu ikon Yogyakarta, namun jangan sampai hasil limbahnya justru merugikan bagi kota ini. Sehingga kami mencoba untuk memanfaatkan limbah gudeg,” ujar Fardhan Nauval Akbar seperti dikutip dari laman UPN Jogja, Senin (30/8/2021).

Olahan gudeg ternyata menjadi salah satu penyumbang besar limbah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, DIY. Sebanyak 14.210 ton limbah kulit nangka dihasilkan setiap tahunnya dari hasil produksi olahan gudeg.

Untuk itu Fardhan yang adalah mahasiswa Teknik Perminyakan bersama rekannya, Noer Avivah (Teknik Geofisika), Nurwanti Ibtisamah Sagala (Teknik Geofisika), Aurora Yupita Achmada (Agribisnis), dan Ichsanul Rizal Husen (Agribisnis) berinovasi membuat produk kertas daur ulang berbahan dasar limbah kulit nangka muda.

Fardhan menjelaskan, limbah kulit nangka yang mereka dapatkan dari Sentra Gudeg kemudian diolah bersama kertas daur ulang. Setelah melalui beberapa proses kulit nangka dan kertas menjadi kertas daur ulang baru. “Produk kertas ini kami desain sedemikian rupa menjadi kardus untuk kemasan souvenir, hadiah atau hantaran. Produk ini kami beri nama Jackybox yang merupakan kepanjangan dari jackfruit gift box atau kardus buah Nangka,” ungkapnya.

Adapun kertas daur ulang yang dihasilkan tersebut lebih kuat karena kulit nangka muda yang menjadi bahan dasarnya mengandung selulosa yang tinggi. Selulosa sendiri merupakan rantai panjang molekul gula yang membentuk komponen utama dari dinding sel tumbuhan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan tumbuhan.

“Harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan gift box yang ada di pasaran karena bahan baku yang digunakan merupakan bahan daur ulang,” pungkas anggota PKM-Kewirausahaan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version