youngster.id - Sampai saat ini mayoritas penyandang tunanetra hanya menggunakan tongkat bantu untuk membantu mereka berjalan. Kini ada inovasi baru bernama Jetnet (Jaket Tunanetra). Alat ini membuat penyandang tunanetra seakan dapat melihat keadaan sekitar.
Selama ini banyak tunanetra mengandalkan tongkat yang hanya mampu mengetahui obyek yang ada di depan penggunanya. Alat ini tidak efisien, apalagi pengguna tongkat harus terus mengayunkan tongkatnya berpotensi mengenai hal – hal yang tidak diinginkan.
Berawal dari itu, tim mahasiswa Undip yang diketuai oleh Teguh Kurniawan (T. Elektro 2015) dan beranggotakan Krismon Budiono (T. Elektro 2016), Rose Mutiara Suin (T. Elektro 2017), dan Yuni Prihatin Ningtyas (Kesehatan Masyarakat 2015) untuk mengembangkan alat bantu tunanetra berbentuk jaket (Jetnet). Alat ini memiliki sensor Jarak HC-SR04 dan Gyroscope untuk mendeteksi obyek sekitar pengguna.
Jetnet pada dasarnya berfungsi untuk mendeteksi obyek sekitar pengguna dengan memanfaatkan kedua jenis sensor tersebut. JETNET dapat mendeteksi obyek – obyek yang berada di depan, serong kanan, serong kiri, kanan, dan kiri yang berjarak 3m sehingga radius deteksinya mencapai 180º dan juga lubang yang berada di depan penggunanya serta pengguna juga dapat mengetahui elevasi kemiringan jalan.
Sehingga dengan alat ini, penyandang tunanetra seakan dapat melihat keadaan sekitar yang diinformasikan dengan suara dari earphone yang mengindikasikan adanya obyek. Alat ini juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya, adanya sistem kendali mikrokontroler berupa Arduino Uno. Lalu, waktu deteksi yang cepat sekitar 1 detik. Bisa digunakan siapa saja. Selain itu praktis dalam penggunaannya, memiliki output berupa suara serta harganya yang ekonomis.
Tim dengan dosen pembimbing Dr. Aris Triwiyatno, ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2017.
Prototipe yang sedang dikembangkan ini terdiri dari dua jenis sensor yaitu delapan sensor jarak HC-SR04 dan dua sensor sudut Gyroscope yang dikendalikan oleh dua buah Arduino Uno dan memiliki output berupa suara dari earphone yang tersambung dengan modul MP3 dengan sumber tenaga baterai 7,2V berkapasitas 1800mAh. Semua sensor ditanamkan di prototipe Jetnet langsung dan untuk sistem kendali serta baterainya dimasukan ke dalam kotak kecil yang di selipkan di belakang celana sehingga sangat praktis dalam pemakaiannya.
Tim Jetnet berharap karyanya dapat diaplikasikan dan berguna bagi penyandang tunanetra yang ada di Indonesia. Sehingga dapat membantu mobilitas pengguna dan mengurangi angka kecelakaan yang dialami penyandang tunanetra.
Berdasarkan hasil survei nasional tahun 1993-1996 angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5%. Angka ini menempatkan Indonesia pada peringkat pertama di Asia dan nomor dua di dunia setelah negara-negara di Afrika Tengah sekitar Gurun Sahara untuk masalah kebutaan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post