youngster.id - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Diponegoro memberikan solusi atas permasalahan limbah buah mangrove yang menumpuk di Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Limbah mangrove itu, dapat diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai jual.
“Seringkali buah mangrove dibiarkan jatuh begitu saja, menancap di tanah dan tumbuh menjadi bibit atau hanya menjadi limbah yang tidak termanfaatkan,” ujar Robain ketua tim KKN itu yand ilansir laman Undip baru-baru ini.
Dia menjelaskan, jenis mangrove yang banyak tumbuh di Desa Kaliprau yaitu Rhizopora mucronata. Rhizopora mucronata adalah tanaman mangrove obat-obatan yang umumnya di kenal sebagai bakau merah.
“Tanaman ini memiliki senyawa aktif berupa antibakteri, dan antioksidan yang sangat cocok di kembangkan menjadi berbagai produk non pangan,” tuturnya.
Roain menjelaskan, mangrove dapat diolah menjadi berbagai produk yang inovatif. Pasalnya mangrove secara alami memiliki kandungan antibakteri dan antioksidan yang baik untuk pengembanganproduk. Buah mangrove yang semula tidak bernilai jual tinggi, di tangan Tim KKN Tematik Hutan Pantai Undip mampu di sulap menjadi berbagai jenis produk Pembersih Rumah Tangga. Inovasi ini di bawah bimbingan dosen Fahmi Arifan dan Sri Winarni
“Gagasan mengembangkan produk non-pangan ini bermula dari banyaknya limbah buah mangrove yang belum termanfaatkan, lalu kami mencari cara bagaimana membuat mangrove menjadi produk bernilai jual,” jelas Robain.
Dia menambahkan, berbagai jenis produk inovatif yang diciptakan oleh tim KKN ini meliputi detergen, pelicin pakaian, semir sepatu, pewarna batik, sabun pencuci piring, dan pembersih lantai.
Selain menjadi karya yang inovatif, produk pembersih rumah tangga yang merupakan produk non pangan ini memiliki keunggulan yaitu ramah lingkungan karena mampu mengurangi limbah buah mangrove di Kaliprau,” tambahnya.
Berbagai produk inovasi pembersih rumah tangga yang di produksi didasarkan pada banyaknya pohon mangrove sebagai potensi lokal di Desa Kaliprau dan sebagai langkah awal untuk memberdayakan UMKM Mangrove yang masih tergolong baru.
“Pengolahan berbagai jenis produk non pangan ini, kami harapkan dapat dijadikan sebagai pengembangan produk di UMKM Mangrove, dan menjadi komoditas yang ramah lingkungan. Selain itu kami juga berharap produk-produk ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Kaliprau,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post