youngster.id - Sebentar lagi libur akhir tahun. Namun banyak orang khawatir meninggalkan rumah karena takut isi rumah akan digasak maling. Untuk mengurangi kekhawatiran itu, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung, M. Novan Yudha Sastria berinisiatif merancang prototype pintu perangkap maling otomatis.
Menurut Novan, selama ini pengamanan rumah masih sebatas pendeteksi adanya maling melalui sensor dengan output bunyi alarm atau terekam dalam video gambar Closed Circuit Television (CCTV). Namun itu hanya sebatas pendeteksi, sehingga maling masih bisa kabur membawa alat curian.
“Pintu perangkap maling otomatis ini diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan pencurian sekaligus menangkap pelaku pencurian. Sehingga pemilik rumah lebih tenang saat meninggalkan rumah kosong dalam waktu lama ataupun mudik,” tutur pria kelahiran 19 November 1993 ini yang dilansir humas IBI Darmajaya Lampung, Selasa (22/11/2016).
Dalam merancang alat tersebut, Nogan menggunakan sensor gerak jenis passive infrared (PIR) tipe KC7783R untuk mendeteksi adanya maling dengan jarak 2 sampai 5 meter. Ia juga menggunakan pintu tambahan yang bekerja menggunakan perangkat microcontroller Atmega8 untuk menutupnya secara otomatis, serta perangkat SIM900 Modul GSM untuk mengirimkan pesan singkat pemberitahuan adanya maling.
Cara kerja alat tersebut, lanjut dia, sensor akan bekerja dengan mengirimkan sinyal ketika ada yang melewati dan pintu geser akan tertutup secara otomatis sehingga maling tidak bisa keluar dan sistem akan mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada pemilik rumah tentang ada maling, dan pintu secara otomatis telah tertutup.
“Pemilik rumah dapat segera melapor ke polisi untuk menangkap maling di rumahnya itu,” ujar mahasiswa jurusan Sistem Komputer itu. Karya penelitian itu dilakukan Novan sebagai skripsi.
Ketua Jurusan Sistem Komputer Darmajaya Zaidir Jamal, S.T. mengapresiasi dan mendukung para mahasiswa untuk aktif serta kreatif menghasilkan karya-karya penelitian.
“Pintu otomatis perangkap maling karya Novan cukup mudah digunakan dan diperlukan masyarakat untuk keamanan rumah. Alat ini juga masih bisa lebih dikembangkan lagi, kalau hanya SMS bisa saja tertunda karena gangguan sinyal, jadi bisa dilengkapi sistem yang bisa langsung menelepon nomor pemilik rumah,” katanya lagi.
Melalui penelitian mahasiswa, kata Zaidir, dapat menunjukkan pemahamannya terhadap ilmu yang diperoleh dari perkuliahan. Ia juga berharap mahasiswa dapat kreatif dan inovatif menghasilkan karya penelitian yang mudah diaplikasikan sehingga manfaatnya bisa lebih dirasakan masyarakat.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post