youngster.id - Mahasiswa Program Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung berinisiatif memanfaatkan buah pepaya Kalifornia yang terbuang karena terlalu matang menjadi penganan kering berupa keripik.
Pepaya yang segar biasanya langsung dijual. Tetapi untuk pepaya yang sudah terlalu matang dijual dengan harga yang lebih rendah bahkan terbuang. Berangkat dari hal itu, Kelompok Mahasiswa PKPM IBI Darmajaya berinisiatif mengolah pepaya yang sudah matang menjadi keripik usus pepaya kalifornia.
“Keripik usus pepaya kalifornia bisa menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat dalam pemanfaatan buah pepaya yang terlalu matang. Melalui pelatihan pembuatan keripik usus pepaya kalifornia, mudah-mudahan ibu-ibu PKK dan masyarakat Pekon Tanjung Kurung bisa membuat produk ini dan termotivasi untuk berwirausaha,” ungkap Arif Prasetio Ketua Kelompok PKM baru-baru ini di Bandarlampung, Lampung.
Ide usaha tersebut digagas oleh Arif Prasetio, Saniatun Najilah, Rahadian Aji Pratama, Elang Singgih, dan Winda Ariyanti untuk mengembangkan potensi desa. Mereka melakukan kegiatan pada petani pepaya kalifornia, di Pekon Tanjung Kurung, Kabupaten Tanggamus
Buah pepaya yang kaya akan manfaat bagi kesehatan itu berhasil mereka kreasikan menjadi keripik usus pepaya kalifornia bercita rasa lezat, manis, gurih, dengan tekstur yang renyah. Produk itu juga dikemas dengan rapi dilengkapi label yang didesain menarik.
Kelima mahasiswa tersebut juga telah mempresentasikan dan memberikan pelatihan pembuatan keripik usus pepaya kalifornia kepada Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan masyarakat setempat di Balai Pekon Tanjung Kurung, Sabtu 20 Agustus 2016.
Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya M. Ariza Eka Yusendra mengapresiasi kreativitas para mahasiswa PKPM Darmajaya.
Dia mengungkapkan pada 2016 IBI Darmajaya mengutus sekira 300 mahasiswa yang menjalani PKPM selama satu bulan, mulai 4 Agustus-4 September 2016 di Kabupaten Tanggamus. Mereka terbagi menjadi 60 kelompok yang tersebar di 30 pekon dari 5 kecamatan di Tanggamus, yakni Gisting, Pugung, Kota Agung Timur, Kota Agung Barat, dan Wonosobo.
“Melalui PKPM, mahasiswa bisa belajar berinteraksi, bersosialisasi, dan berbagi ilmunya dari perkuliahan kepada masyarakat desa. Diharapkan output dari program ini dapat membuat desa lokasi PKPM menjadi lebih berkembang baik di bidang teknologi dan bisnis, sehingga dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat,” kata Yusendra.
Arif berharap, keripik usus pepaya kalifornia nantinya bisa dipasarkan secara konvensional maupun dalam jaringan melalui website desa sebagai oleh-oleh makanan khas dari Pekon Tanjung Kurung.
STEVY WIDIA
Discussion about this post