youngster.id - Tiga mahasiswa UI yang tergabung dalam Tim Autonomous Marine Vehicle UI, yaitu Zulfah Zikrina, Aldwin Akbar Hermanudin, dan Hitomi Hadinuryana, berhasil mengembangkan drone bawah laut.
Alat yang diberi nama Makara-06 ini merupakan kendaraan bawah air tanpa awak pertama yang dirancang dengan konsep hybrid ROV (Remotely Operated Vehicle) dan AUV (Autonomous Underwater Vehicle). Makara-06 dirancang bisa bertahan selama 4 jam di bawah air pada kedalaman hingga 100 meter.
Menurut Zulfah, Makara-06 dirancang untuk misi yang spesifik, yaitu menunjang aktifitas bawah air yang dapat digunakan untuk kerja di berbagai bidang seperti keamanan, penelitian bawah laut, serta penanganan bencana. “Ingin bermanfaat untuk negeri kita sendiri,” ucap Zulfah, seperti dikutip dari laman UI.
Makara-06 memiliki sejumlah keunggulan, yaitu kemampuan merekam gambar, video, serta deteksi bentuk di bawah laut. Kemampuan sensor mengolah citra menjadi keunggulan dari drone bawah laut ini.
Drone bawah laut ini berukuran 610 mm x 230 mm x 392 mm dengan berat total 10 kg. Drone menggunakan 3 buah penggerak sehingga memiliki 3 derajat kebebasan. Terdapat 2 buah penggerak dengan dorongan 2 x 2.31 kgf dan vertical thruster sebesar 1 kgf. Sebuah unit kamera ditanamkan sebagai sensor untuk penginderaan bawah air.
Drone ini dikembangkan dari alat sebelumnya yang merupakan kendaraan tanpa awak yang bisa dioperasikan di atas permukaan air. Dengan biaya tak lebih dari Rp20 juta, Makara-06 bisa dikembangkan dalam waktu 5 bulan.
Inovasi drone bawah laut ini berhasil mengantarkan mereka sebagai salah satu riset UI yang dibawa ke Tanoto Student Research Award 2016. Tak hanya sampai prestasi di tingkat nasional saja, Makara-06 juga siap melaju ke International RoboBoat Competition di Virginia bulan Juli mendatang.
ANGGIE ADJIE SAPUTRA
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post