Manfaatkan Mata Ikan Tuna, Mahasiswa Ini Beri Solusi Hadapi Stunting

Mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB), Fahri Sinulingga berhasil mendapatkan beasiswa penelitian Indofod Riset Nugraha (IRN). Fahri berhasil dalam penelitian memanfaatkan mata ikan tuna yang diperuntukkan untuk ibu hamil sebagai langkah preventif mengatasi permasalahan stunting di Indonesia (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Berbagai penelitian mahasiswa dalam pengolahan pangan senantiasa mengalami perkembangan setiap tahunnya, terlebih untuk hasil perikanan dan kelautan. Bermodal memanfaatkan mata ikan tuna, mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB), Fahri Sinulingga berhasil mendapatkan beasiswa penelitian Indofod Riset Nugraha (IRN) yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang mulai digulirkan tahun 2006.

“Sebenarnya, IRN ini salah satu program untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Program ini menawarkan berbagai topik tentang pangan seperti Bidang Teknologi Pangan dan Gizi Masyarakat, Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Bidang Budidaya Pertanian, Bidang Peternakan, Bidang Teknologi Produksi, Bidang Perikanan dan Pangan Berbasis Kelautan. Untuk bidang THP sendiri sangat relevan dengan topik-topik tersebut dan alhamdulillah proposal penelitian saya berhasil tembus IRN,” kata Fahri kepada media di kampus IPB Bogor beberapa waktu lalu.

Proposal penelitian Fahri yang dibimbing Dr Ir Wini Trilaksani, MSc dan Bambang Riyanto, SPi, MSi berjudul “Suplemen Extra Virgin Fish Oil Mata Tuna Terfortifikasi Antioksidan Alami Kayu Secang” ini diperuntukkan untuk ibu hamil sebagai langkah preventif mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.

“Sebenarnya alasan saya melakukan riset ini adalah karena kasus stunting di Indonesia sangat tinggi. Tahun 2018 dilaporkan oleh Balitbangkes, angka stunting di Indonesia mencapai 30.8 persen atau 8.9 juta jiwa. Artinya apa? Satu dari tiga anak di Indonesia berisiko stunting,” tutur mahasiswa tingkat akhir itu.

Menurut Fahri, dalam penelitiannya selain membahas stunting, keunikan dari penelitian ini yaitu memanfaatkan hasil samping pengolahan perikanan tuna yaitu mata ikan tuna.

“Alhamdulillah mungkin ide penelitian saya kreatif atau unik ya. Di samping membahas isu startegis yaitu stunting, bahan utama penelitian ini adalah mata ikan tuna sirip kuning. Ikan tuna sirip kuning ini di Indonesia potensinya sangat melimpah dan juga memiliki kandungan yang sangat penting bagi tubuh,” tambah Fahri.

IRN memilih 63 dari 318 proposal yang layak menerima bantuan dana riset. Mereka berasal dari 33 Perguruan Tinggi Negeri dan 12 Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. Beasiswa IRN juga membatasi dan memberikan kuota beasiswa hanya 3-4 orang/perguruan tinggi dengan proposal terbaik. IPB University berhasil menerima empat beasiswa dua diantaranya adalah dari FPIK dengan satu proposal dari Departemen Budidaya Perairan (BDP) dan satu proposal dari THP, yang mana THP selalu menjadi langganan beasiswa IRN setiap tahunnya.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version