Miesi, Inovasi Mie Dari Kulit Singkong

UNY Miesi

Tim Fomuny dari UNY. (Foto: istimewa)

youngster.id - Masyarakat Indonesia sudah lama menjadikan singkong sebagai sumber makanan dengan memanfaatkan umbinya. Namun ternyata kulit singkong dapat dimanfaatkan menjadi sumber makanan karena di dalam kulit singkong per 100 gram itu sendiri terdapat kandungan gizi berupa kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air.

Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinovasi dengan memanfaatkan kulit singkong menjadi produk mie dengan nama Miesi. Tim yang tergabung dalam Family of Mahadiksi UNY (Fomuny) beranggotakan Widakdo (prodi biologi), Rahayu Iswanti (kimia), Vina Marfu’ah (pendidikan sosiologi), Wahyu Karunia Putra (pendidikan teknik mesin) dan Silviani Dian Aisya (akuntansi).

“Mie singkong ini akan kami olah dengan beberapa varian seperti mie goreng atau mie rebus dengan rasa pedas,” kata Widakso yang dilansir laman UNY.

Dia berharap Miesi menjadi pioner mie pedas sehat pertama di Indonesia yang berasal dari olahan kulit singkong sekaligus berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan berwawasan bio bisnis.

Rahayu menjelaskan, bahwa mie ini dibuat dari olahan kulit singkong untuk meminimalisasi limbahnya. “Awalnya kulit singkong kami olah dulu menjadi tepung, baru kami buat menjadi mie,” kata Rahayu.

Tepung singkong ini lazim juga disebut tepung mocaf yang memiliki nilai karbohidrat cukup tinggi dan cocok untuk penderita autis yang alergi terhadap gluten karena tepung mocaf tidak mengandung gluten. Sehingga Miesi aman untuk dikonsumsi anak autis atau penderita diabetes.

Sementara Wahyu menjelaskan, pembuatan mie singkong diawali dengan pengolahan kulit singkong menjadi tepung. Caranya, pertama kupas kulit singkong dan bersihkan lendirnya dengan air dan digosok-gosok. Kemudian potong tipis-tipis singkong dengan pisau atau alat pencacah hingga berbentuk seperti keripik atau chips, rendam dalam air bersih selama tiga hari. Ganti air setiap 24 jam.

Angkat rendaman, tiriskan lalu jemur chips sampai kering dengan kadar air 10-12 persen. Tumbuk atau giling chips kering lalu diayak hingga halus. Tepung singkong siap dibuat mie. Timbang tepung singkong sebanyak 1 kilogram, tempatkan pada wadah lalu masukkan 10 gram garam bersama tiga butir kuning telur kemudian diaduk hingga merata.

Masukkan adonan ke dalam kain tipis kemudian padatkan teksturnya dan dikukus selama 25 menit. Masukkan adonan ke dalam extruder atau alat pembuat mie untuk mencetak, setelah itu mie siap dimasak.

Dosen pembimbing tim Fomuny, Agus Basuki, mengatakan bahwa kegiatan PMW ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri mahasiswa sekaligus melatih untuk berpikir inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan limbah tak terpakai sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. “Kami berharap produk yang mereka buat dapat diterima masyarakat dan memacu semangat mahasiswa untuk berwirausaha” papar Agus.

Kelompok Fomuny memiliki target mendapat dana Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Rencananya kedai mie pedas dari kulit singkong ini akan dibuka di wilayah Bantul.  Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) adalah program prioritas Dikti yang pelaksanaannya didelegasikan kepada perguruan tinggi.

STEVY WIDIA

Exit mobile version