Minyak Jelantah Pun Bisa Jadi Aroma Terapi

Tim mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya Malang membuat aroma terapi dari minyak jelantah. (Foto: Tribune/Youngsters.id)

youngster.id - Ternyata limbah minyak goreng, alias jelantah masih bisa diolah kembali menjadi aroma terapi yang wangi dan bisa menghilangkan stress. Produk ini merupakan karya inovatif dari tim mahasiswa semester empat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Arulia Zalni salah seorang anggota tim menjelaskan bahwa ide memanfaatkan jelantah itu berangkat dari limbah yang ditimbulkan di kota Malang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang pada tahun 2012, di kota itu sehari ada 820 liter jelantah yang tidak terpakai. Bagi konsumen, keberadaan jelantah itu biasanya menimbulkan kebingungan hendak dibuat apa sebab kalau dibuang juga akan mencemari lingkungan.

“Sayang kalau tidak dimanfaatkan dan ternyata limbah ini bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sebagai pengharum,” kata Arulia seperti dilansir Humas UB belum lama ini.

Pembuatan aroma terapi ini sederhana. Yaitu jelantah itu diproses untuk netralisasi dengan ampas tebu. Ampas tebu pun diperolehnya dari penjual yang tidak memanfaatkannya lagi. Selanjutnya, limbah itu disatukan dengan perendaman selama 48 jam.

Hasilnya jelantah dengan lemak jenuh yang membahayakan kesehatan bisa menjadi minyak goreng baru. Selanjutnya, setelah penjernihan minyak itu dicampur dengan jeli dengan berbagai aroma, seperti kopi, cokelat, dan vanila. Kemudian diolah, lalu dicetak seperti butiran kopi dan cokelat bar yang dikemas dalam botol plastik.

“Bahkan aroma terapi kopinya. Bisa menghilangkan stres,” ujar Arulia. Produk dengan nama Mijel Natural Relaxants dibanderol seharga Rp9.000,00 untuk isi 80 gram. Menurut dia, sejak dijual bebas, terutama melalui media “online”, pada bulan Maret sampai Juni 2016, sudah terjual sekitar 2.300 buah.

“Kami menjual secara online dan konsumen kami paling banyak adalah mahasiswa. Dengan penggunaan aroma terapi dari jelantah ini bisa membantu berhemat ruangan dan bahannya juga tidak mengandung unsur kimia,” katanya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version