youngster.id - Tim Spektronics ITS memboyong dua gelar juara dalam kompetisi Internasional Chemeca 2016 di Australia. im chem-e-car, mobil dengan bahan bakar reaksi kimia ini menjadi juara pertama race competition mengalahkan tim dari berbagai negara.
“Dukungan dari berbagai pihak, termasuk ITS, sangat besar pada kompetisi tahun ini. Kami senang sekali berhasil juara sehingga tidak mengecewakan siapapun,” ujar ketua tim mobil Spektronics 12, Putu Adhi Rama Wijaya saat disambut di Kampus ITS, Jumat (30/9/2016) dilansir dari laman its.ac.id.
Kedatangan mereka disambut Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD. Hadir pula para pembimbing tim Spektronics, ketua Jurusan Teknik Kimia ITS Dr Juwari ST Meng PhD, serta ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (LP2KHA) ITS Dr Darmaji SSi MT.
Ada tujuh anggota tim Spektronics 11 dan Spektronics 12 yang yang baru saja bertanding di Universitas Adelaide Australia tersebut. Masing-masing meraih kemenangan, termasuk juara ketiga poster competition dan juara pertama race competition.
Rama mengakui, beberapa pesaing tim Spektronics tidak dapat dianggap remeh. Sebab, mereka yang bertanding di Chemeca 2016 merupakan tim terbaik dari masing-masing negaranya, termasuk dari Iran, Malaysia, dan Jerman.
“Namun syukurlah Spektronics 12 sempat mencetak tingkat eror 0 cm pada race pertama. Ini hasil terbaik yang dapat dicapai dalam sebuah kompetisi chem-e-car,” jelas mahasiswa angkatan 2014 ini. Pada kompetisi chem-e-car, mobil buatan peserta diuji untuk menciptakan reaksi kimia yang mampu membuat mobil menempuh jarak tertentu dan dengan beban tertentu pula.
Ketua tim mobil Spektronics 11 Rifky Putra Herminanto menambahkan, beberapa kendala sempat dirasakan tim sebelum akhirnya sukses memenangkan kompetisi. Salah satunya ialah kondisi temperatur, kelembaban, dan angin di Adelaide yang berbeda dengan di Surabaya, sehingga mempengaruhi reaksi kimia yang telah dirancang. Sebelum kompetisi di mulai, tim pun melakukan kalibrasi dan test run guna mengatasinya.
“Kondisi lintasan di sana juga berbeda dan dapat berpengaruh ke laju mobil. Tapi karena Spektronics 11 dan Spektronics 12 memang dirancang memiliki kekuatan yang besar, faktor tersebut tidak begitu berpengaruh,” ungkap Rifky.
Keunggulan Spektronics 11 dan Spektronics 12 pun sontak mengundang decak kagum para profesor yang menjadi juri pada kompetisi tersebut. Dikatakan manajer tim Spektronics Ryan Nurisal, mereka sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan timnya perihal reaksi kimia yang diterapkan pada mobil. Sebab, tak semua tim melakukan hal yang sama.
“Para juri juga kagum karena hanya ITS yang memiliki tim khusus chem-e-car dan banyak meraih kemenangan di berbagai kompetisi internasional,” kata mahasiswa asal Serang, Provinsi Banten ini.
Setelah Chemeca 2016, Ryan mengaku tim Spektronics kini sedang mempersiapkan mobil dengan inovasi baru untuk diikutsertakan pada kompetisi chem-e-car 2017 mendatang. “Selain di Indonesia, ada beberapa kompetisi di Amerika, Malaysia, dan Jerman yang mungkin akan kami ikuti selanjutnya,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post