PA-Box Inovasi Pengurai Racun Kerang dari ITS

Anastyar Titanullah dari Departemen Teknik Mesin Industri dan Irfiani Nurul Mawaddah dari Departemen Teknik Kimia Industri. (Foto: its)

youngster.id - Kerang merupakan salah satu hidangan laut yang popular. Sayang, akibat polusi limbah membuat hewan laut ini terpapar bahan berbahaya seperti timbal. Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat alat inovasi untuk mengatasi masalah ini.

Mereka adalah Anastyar Titanullah dari Departemen Teknik Mesin Industri dan Irfiani Nurul Mawaddah dari Departemen Teknik Kimia Industri. Mereka menciptakan prototipe bernama Plumbum Absorber Box (PA-Box) Based Absorption and Depuration to Reduce the Levels of Lead on Venerupis philippinarum. Alat tersebut untuk mengurangi kadar timbal yang ada pada kerang batik (Venerupis philippinarum).

Anastyar mengungkapkan alat ini dirancang karena dilatarbelakangi oleh tingginya kadar timbal pada kerang batik yang ada di Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur. “Aktivitas pembuangan lumpur Sidoarjo ke muara sungai Porong menyebabkan dampak buruk pada habitat kerang batik yang ada di Pantai Gesek Sedati,” katanya, seperti dikutip dari laman ITS.

Mahasiswa angkatan 2019 ini menjelaskan, tingginya kadar timbal menyebabkan kerang batik mengalami penolakan ekspor, yang mengakibatkan kerugian ekonomi bagi sektor pengepul kerang batik di Sidoarjo.

“PA-Box ini merupakan prototipe berupa boks yang berfungsi untuk menurunkan kadar timbal pada kerang batik dengan metode absorpsi dan depurasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terjadi penurunan kadar timbal pada kerang batik sebesar 92,5% dalam periode proses selama 24 jam,” ungkap mahasiswa kelahiran Sidoarjo ini.

Dibimbing oleh Ir Nur Husodo MS, Anas dan rekannya mengakui bahwa untuk bisa merealisasikan proyek ini perlu mempersiapkan dan melakukan penelitian selama lima bulan. Mulai dari preparasi, studi literatur, sampling, pengujian, evaluasi, dan optimalisasi.

“Tetapi enggak masalah, karena kita juga ingin mendukung program SDG’s (Sustainable Development Goal’s) 2030 tentang Responsible Consumption and Production,” pungkas salah satu anggota National Association of Corrosion Engineers (NACE) ITS ini.

Mahasiswa yang juga aktif di kegiatan Vokasi Mengajar di ITS ini mengharapkan produk risetnya dapat dikembangkan ke depannya, serta bisa diaplikasikan pada sektor pengepul kerang batik di Sidoarjo khususnya di Bluru, Sidoarjo. “Terlebih produk kami original, efektif, sederhana dan mudah diaplikasikan di masyarakat,” tandasnya optimistis.

Inovasi ini mendapat medali perak pada ajang International Science Technology Engineering and Competition (ISTEC).

STEVY WIDIA

Exit mobile version