youngster.id - Sebagai turut berpartisipasi dalam penyelesaian berbagai permasalahan yang dihadapi pelaku industri, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, melalui satuan unit kerjanya, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, telah bekerjasama dengan industri dalam menciptakan inovasi teknologi pengolahan polutan: Reaktor Elektrokatalitik Portabel.
Teknologi elektrokatalitik ini merupakan suatu metode pengolahan polutan berupa zat warna dengan prinsip advance oxidation process yang dibangkitkan dengan tenaga listrik.
“Alat reaktor elektrokalitik portabel sudah dimanfaatkan oleh industri karena memiliki banyak keunggulan, dengan dilengkapi konfigurasi teknologi yang compact, waktu proses yang cepat, mudah pengoperasian, sangat efektif mendegradasi zat warna, serta memiliki disain mobile,” jelas Doddy Rahadi, Kepala BSKJI, dalam keterangan pers (30/11/2021).
Teknologi elektrokatalik ditentukan oleh pemilihan material elektroda (anoda-katoda), sehingga mampu bekerja secara simultan dengan mendegradasi polutan. Konfigurasi sel serta pemilihan material anoda-katoda yang tepat menghasilkan gas oksigen dan hidrogen yang besar dalam bentuk proses flotasi polutan tersuspensi, sehingga efektivitas pengolahan menjadi besar.
Menurut Kepala BBTPPI Semarang, Emmy Suryandari, mekanisme degradasi polutan alat ini telah dibuktikan melalui hasil ujicoba untuk limbah batik pewarna naftol yang mampu menurunkan chemical oxygen demand (COD) hingga 90% dalam waktu 1 jam, pewarna indanthrene sebesar 70%, air limbah batik jumputan sebesar 88%, bahkan untuk air limbah tekstil yang telah melewati proses aerob dengan COD 264 mg/L dan berwarna hijau mampu diturunkan menjadi 107 mg/L dengan visual jernih yaitu 153 PtCo hanya dalam waktu 10 menit.
“Alat reaktor elektrokalitik portabel telah digunakan pada industri batik dan Lembaga edukasi milik pemerintah, ke depannya direncanakan untuk industri tekstil dan IKM. Untuk itu, BBTPPI telah membentuk ekosistem kerja sama dengan industri dalam memasarkan alat tersebut. Harapannya melalui alat ini mampu memberikan alternatif solusi bagi industri dalam pengolahan polutan sekaligus mendukung program P3DN dan subtitusi impor,” tutup Emmy.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post