Robustea, Inovasi Teh Dari Kulit Buah Kopi Yang Sehat dan Bernilai Ekonomi

Prasmul Teh Robustea

Tim mahasiswa S1 Food Business Technology Universitas Prasetya Mulya. (Foto: istimewa)

youngster.id - Tim mahasiswa STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya  berhasil mengembangkan inovasi minuman unik bernama Robustea. Ini adalah produk hasil pengolahan cascara atau kulit buah kopi menjadi teh celup dan bubuk. Kini produk ini telah menjadi usaha berkelanjutan.

Robustea didirikan oleh tim mahasiswa S1 Food Business Technology angkatan 2022, yaitu Alexander Bryan, Karyn Joy, Portia Bellezza, Raelen Angelina Halim, dan Valerie Chou. Usaha ini dikembangkan dalam mata kuliah Food Business Creation dan Food Business Development.

Alexander mewakili rekan-rekannya menjelaskan, awal terbentuknya bisnis dari tugas mata kuliah teknologi pangan dari segi ilmu Biologi, Kimia, dan juga Fisika. Dari kegiatan itu mereka mendapati bahwa, Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia, sebanyak 700 ribu ton per tahun dihasilkan atau 9% dari produksi kopi dunia. Tapi pengolahan biji kopi menghasilkan sekitar 40% limbah pangan karena bagian kulit dan daging yang tak terpakai.

Dalam penelitian mereka mendapati bahwa cascara atau kulit buah kopi itu memiliki banyak manfaat kesehatan dan punya potensi ekonomi. Hal ini mendorong mereka untuk berinovasi dengan menghadirkan minuman pengganti teh atau kopi yang kadar kafeinnya jauh lebih rendah dari kopi.

“Usaha teh Robustea ini kami rintis sejak 7 September 2022 sebagai alternatif teh yang premium, kaya dalam rasa dan aroma, rendah kafein, dan tinggi antioksidan,” kata Alexander dalam keterangan pers Humas Prasetiya Mulya, Senin (10/4/2023).

Saat ini ada 4 varian rasa teh cascara yaitu Puntang Bandung, Bali Kintamani, Blume, dan Lux. Varian Puntang Bandung dan Bali Kintamani masuk ke dalam lini produk Single Origin. Lini Single Origin Cascara memberikan highlight kepada daerah masing-masing penghasil cascara.

Menurut Alexander, setiap daerah memiliki varietas kopi, jenis tanah, dan mikroklimat yang berbeda-beda, menghasilkan cascara dengan cita rasa yang unik dan spesifik.

“Inovasi minuman ini aman dikonsumsi untuk penderita diabetes dan gangguan lambung. Lebih dari itu, nilai gizi yang dihasilkan dari cascara lebih kaya dibanding dengan biji kopi sangrai,” katanya.

Dalam 100-gram cascara mengandung sekitar 7 gram protein, jumlah yang sama dengan sebutir telur, dan 3.000 mg kalium, lebih dari enam buah pisang. Selain itu, cascara mengandung Vitamin B kompleks, Vitamin E, Vitamin K, asam lemak esensial Omega 3, 6, dan 9, asam amino esensial, serat, zat besi, kalium, magnesium, selenium, dan kalsium.

Selain itu, Cascara mengandung sejumlah besar senyawa bioaktif seperti polifenol, asam klorogenat, flavonol, antosianidin, katekin, rutin, tannin, dan asam ferulat yang membuatnya tergolong sebagai salah satu superfood.

Menurut Alexander, produk mereka berkesempatan tampil di ajang International Food and Hotel Expo Maret 2023. Dia berharap produk inovasi mereka akan berlanjut demi memberdayakan komunitas pekebun kopi lokal dan mendukung pengolahan tanaman kopi yang berkelanjutan.

Saat ini inovasi teh Robustea sudah dijual di e-commerce. Mereka juga sedang berupaya agar produknya bisa tembus ke hotel maupun kafe.

Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya Stevanus Wisnu Wijaya menambahkan, Robustea yang memanfaatkan kulit buah kopi untuk diolah menjadi teh merupakan inovasi mahasiswa yang juga mendukung isu ketahanan pangan, dimana ketahanan pangan itu juga menjadi tujuan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor dua.

“Kami berharap produk-produk inovasi dari mahasiswa ini bisa diterima di market dan juga memberikan dampak signifikan secara sosial dan juga ekonomi,” pungkas Stevanus.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version