Sepeda Bambu Nan Unik

youngster.id - YOUNGSTERS.id – Kreativitas para pengrajin bambu di Tanah air telah menghadirkan produk sepeda dari bambu. Bentuknya yang unik ternyata diminati luas hinga ke mancanegara.

Meski sekilas tampak rapuh sebagai rangka, sepeda  dari bambu nyatanya bisa digunakan untuk bersepeda jarak jauh dan tidak mudah retak maupun patah.

Bahan baku yang mudah didapat di lingkungan sekitar, serta memiliki nilai kreativitas yang tinggi, menjadikan kerajinan sepeda bambu sebagai peluang bisnis yang cukup potensial.

Salah satu pelaku usaha kerajinan sepeda bambu ini adalah dua seniman bambu asal Bogor, Jawa Barat, yakni Gun Gun Gunawan dan Imam Soleh. Mereka menggunakan bahan bambu emas phyllostachys aurea bamboo. “Kalau bambu banyak bahan bakunya, lebih eksentrik, dan unik,” ujar Gun Gun seperti dilansir Kontan.

Sebulan dia butuh 400 batang bambu untuk produksi. Lewat bendera usaha Haur Bike Neglasari, Gun Gun membuat kerangka utama sepeda menggunakan bambu, namun dudukan, stang tetap ada komponen lain

Pelaku usaha lain yang menekuni bisnis sepeda bambu adalah Singgih Susilo Kartono asal Kandangan, Temanggung, dengan mengusung merek sepeda bambu Spedagi. Berbekal latar belakang pendidikan desain produk, ia memilih menggunakan bambu betung belah dibandingkan bambu bulat yang biasanya dibuat sepeda bambu. Kesulitan mengolah bambu bulat untuk membentuk rangka sepeda harus diberi diameter sehingga akan banyak bagian bambu yang tak terpakai.

Untuk merangkai sepeda bambu, Singgih terinspirasi dari struktur tusuk pada atap rumah yang dibuat dari bambu belah lalu ditangkup dan dipaku. Keuntungannya bambu akan menjadi lebih kaku. Konsep inilah yang digunakan Singgih untuk konstruksi sepeda bambunya. Jenis bambu ini dipilih karena memiliki karakter yang lebih kuat dan besar. Satu batang bambu betung, dirinya dapat menghasilkan 10 kerangka sepeda bambu.

Dalam satu bulan, Singgih hanya dapat diproduksi 15 unit hingga 20 unit. Satu perajin dalam tempo satu bulan dapat menghasilkan maksimal tiga kerangka sepeda bambu. Satu kerangka sepeda dijual seharga Rp 3,5 juta dan satu sepeda utuh dihargai hingga Rp 7 juta per unit. Dalam satu bulan Singgih dapat mengantongi omzet sebesar Rp 70 juta hingga Rp 90 juta. Ia mengaku sepeda buatannya sudah dimiliki oleh Jokowi dan kalangan profesional pencinta olahraga sepeda.

Lain halnya dengan Uyung Pramudiyanto, pemilik Uyung Bambunesia di Yogyakarta. Ia mendirikan usaha sejak Desember 2014. Awalnya saat memasarkan ke pembeli, banyak yang tidak yakin kalau sepeda ini kuat digunakan perjalanan jauh. Padahal bahannya tidak mudah retak.

Bambu yang digunakan Uyung adalah jenis bambu cendani atau bambu Jepang berusia 5 tahun dengan warna yang mengkilat. Kini pemesannya banyak dari kalangan anak muda untuk balap sepeda.

Adapun Uyung dalam sebulan Uyung bisa menjual dua unit hingga tiga unit sepeda bambu. Uyung menjualnya seharga Rp 3,5 juta hingga Rp 7 juta per unit. Dari situ, omzetnya sekitar Rp 15 juta per bulan.  Sungguh usaha penuh kreativitas berdasarkan lingkungan yang bisa disebut ecopreneur.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version