Startup Karla Bionics Masuk 5 Besar CYBATHLON Challenges 2023

Karla Bionics

Tim Karla Bionics. (Foto: istimewa/itb)

youngster.id - Startup binaan ITB Karla Bionics yang bergerak di bidang tangan palsu prostetik menorehkan prestasi dengan menempati posisi kelima di ajang CYBATHLON Challenges 2023.

Mega Arm merupakan hasil karya Karla Bionics yang dilombakan pada CYBATHLON Challenges 2023. Ini merupakan lengan prostesis yang diperuntukan untuk mendukung kebutuhan pekerjaan mekanikal. Fitur utama yang ditonjolkan adalah kemampuan mencapit serta kekuatan struktur pada bagian pergelangan lengan prostesis.

Karla Bionics terdiri dari Wildan Trusaji, Sekar Kedaton, Alya Hanun, Andy Lucky, Syaiful Hammam, dan Nurseptian Pratomo. Mereka mengembangkan Mega Arm dari teknologi sebelumnya, yakni lengan prostesis Raga Arm.

“Filosofi desain Mega Arm memanfaatkan prinsip biomimicry, di mana desain lengannya mengikuti prinsip desain dari capit kepiting. Terdapat tiga prinsip yang kami adopsi yakni posisi diam yang menutup, pergerakan hanya dilakukan satu lengan satu waktu, serta pusat kontrol tidak terpusat pada bagian tengah membuat kontrol terhadap benda akan lebih terjaga,” jelas Wildan yang juga dosen Manajemen Rekayasa ITB.

Secara tampilan, Mega Arm ini tetap mengikuti filosofi atau konsep lengan palsu Karla Bionics yakni tidak menyerupai lengan non-amputasi agar para difabel tidak perlu menutupi kekurangannya.

Pengaplikasian Mega Arm karya Karla Bionics pada CYBATHLON Challenges 2023 disematkan pada seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan mekanik asal Bekasi bernama Daffa Aldiansyah yang kini berusia 17 tahun. Melalui pemanfaatan Mega Arm, Daffa dapat kembali berkarya dan menggapai mimpinya sebagai seorang mekanik sepeda motor.

Dalam proses persiapan CYBATHLON Challenges 2023 ini, tim pilot Karla Bionics yakni Daffa dan Kang Yayat memulai latihan selama satu bulan untuk menemukan strategi yang efektif dalam menyelesaikan masing-masing tantangan.

“Sebagai pengguna lengan prostesis, kita harus mempelajari benda yang ingin diambil, kemudian membiasakan badan kita untuk mengikuti jangan ragu untuk menunduk, jongkok, bahkan jinjit untuk memperoleh hasil optimal,” ujar Yayat.

Terdapat dua tantangan yang perlu dituntaskan untuk menguji kemampuan teknologi dan ketangkasan pilot pada perlombaan Arm Prosthesis Race (ARM) yang diselenggarakan pada CYBATHLON Challenges 2023 ini yaitu Bottles yang ditujukan untuk merekonstruksi situasi berbelanja.

Pada tantangan ini peserta perlu memindahkan botol berisi total tiga liter air menggunakan peti untuk dipindahkan ke posisi meja yang telah disediakan dan Clean Sweep yang tujuannya untuk menguji kemampuan menggenggam dan memindahkan berbagai bentuk benda sehari-hari seperti kunci, kartu kredit, kelereng dan juga potongan balok mainan.

Pada kompetisi itu Karla Bionics ini mendapatkan 20 poin dan berhasil menembus peringkat 5 besar dengan mengalahkan Amerika Serikat dan Spanyol.

Wildan menegaskan, prinsip yang diusung untuk pengembangan Mega Arm adalah tepat guna. “Karla Bionics mengembangkan Mega Arm agar dapat bermanfaat secara fungsional untuk para penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan tertentu seperti keterampilan mekanikal yang dimiliki oleh Daffa dan kebanyakan penyandang disabilitas lainnya dari kalangan kerah biru,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version